Tingkatkan Hubungan dengan Iran, Pemerintahan PM Pakistan Terancam Kudeta dari Luar Negeri

- 20 Februari 2021, 19:24 WIB
WAWANCARA - Kepala Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional Pakistan, Malik Muhammad Ehsan Ullah Tiwana saat diwawancarai secara ekslusif oleh kantor berita  IRNA di Islamabad, Ibu Kota Pakistan, dilansir pada Sabtu, 20 Februari 2021./IRNA/
WAWANCARA - Kepala Komite Urusan Luar Negeri Majelis Nasional Pakistan, Malik Muhammad Ehsan Ullah Tiwana saat diwawancarai secara ekslusif oleh kantor berita IRNA di Islamabad, Ibu Kota Pakistan, dilansir pada Sabtu, 20 Februari 2021./IRNA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Hanya saja, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi pertukaran delegasi parlemen kedua negara. "Kami bertekad melanjutkan rencana ini dalam waktu dekat. Memperkuat hubungan dengan Iran, adalah satu-satunya solusi yang dapat diterima bagi kami," tegas Malik.

"Hubungan Pakistan dengan Iran selama pemerintahan Imran Khan telah membuat banyak kemajuan yang signifikan. Kedua negara memiliki posisi yang sama dalam banyak masalah regional dan internasional. Kami memiliki pandangan yang sama pula tentang masalah Kashmir dan Palestina,” lanjut Malik. 

Baca Juga: Muslim Kashmir Diklaim Rutin Dibunuh Tentara, Pertemuan Diplomat Asing Dicap 'Drama India'

Anggota Parlemen Pakistan ini menegaskan, Pakistan selalu mendukung posisi Iran di forum regional dan internasional dan berusaha menyelesaikan kesalahpahaman di beberapa negara dengan Teheran. Rangkaian kunjungan PM Imran ke Teheran kemudian Riyadh misalnya, untuk mediasi.  

Mengenai pengaktifan perbatasan resmi kedua negara, menurut Malik,  memfasilitasi perdagangan dengan Iran merupakan agenda pemerintah Islamabad. Sebab sanksi sepihak AS telah menjadi hambatan serius untuk perdagangan, pertukaran keuangan atau kerja sama perbankan antara Iran dan Pakistan. 

Diakuinya, neraca perdagangan antara Pakistan dan Iran memang belum memuaskan. Walaupun begitu, kedua belah pihak dapat mengambil langkah-langkah efektif terkait peningkatan volume perdagangan tersebut. Proyek Koridor Ekonomi Bersama Pakistan-China (CPAC) misalnya, adalah peluang bagi Iran dan Pakistan untuk saling mengeksploitasi pasar satu sama lain. 

Malik menekankan, parlemen Pakistan mendukung peningkatan pertukaran delegasi parlemen, dan hubungan masyarakat dengan Iran, karena ini akan membantu mengembangkan perdagangan dan hubungan ekonomi kedua negara. "Kami bertekad melegalkan perdagangan dengan Iran, terutama di wilayah perbatasan," ujarnya.  

Harapan untuk Biden

Malik menambahkan, Pakistan melihat bahwa selama Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terjadi sedikit penurunan ketegangan antara Teheran dan Washington ketika kesepakatan nuklir ditandatangani.

Hanya saja, lanjut Malik, kondisi tersebut tidak berlanjut, karena Trump melakukan langkah yang agresif terhadap Iran. Tapi di era pemerintahan yang baru di AS, Presiden Joe Biden diharapkan memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan presiden sebelumnya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x