Dia mengatakan sang putri aman dan sehat, dan mereka ingin menjaga privasinya.
Ayah Latifa, yang juga Perdana Menteri Uni Emirat Arab, adalah orang yang kuat dan berpengaruh, dengan pacuan kuda dan aset properti di Inggris. Syekh secara teratur terlihat bersama para kepala negara, termasuk Ratu Elizabeth.
Namun, dia juga menjadi subyek tuduhan yang datang dari sejumlah anggota keluarganya.
Dua mantan istri mengklaim dia melecehkan mereka. Begitu pula Latifa dan salah satu saudara perempuannya.
Syekh membantah semua ini.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan: "Ini adalah kasus yang memprihatinkan. Meskipun Inggris tidak berwenang, kami akan mengikuti perkembangan apapun dengan cermat.”
"Kami secara rutin mengangkat masalah hak asasi manusia dengan negara lain, termasuk dengan UEA, dan tidak pernah menghindar dari percakapan itu jika diperlukan.***
Artikel ini sudah tayang di Pikiran Rakyat, Rabu, 17 Februari 2021