Waspada, Bencana Nuklir dan Gempa Mematikan Intai Jepang

- 14 Februari 2021, 14:41 WIB
 RETAK - Sejumlah bangunan retak akibat guncangan gempa yang melanda wilayah Timur Jepang termasuk di Provinsi Fukushima./EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN via TASS/
RETAK - Sejumlah bangunan retak akibat guncangan gempa yang melanda wilayah Timur Jepang termasuk di Provinsi Fukushima./EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN via TASS/ /JIJI PRESS/EPA-EFE

Baca Juga: Penculik Beraksi Malam Hari, Demo di Myanmar Kian Panas

Inilah bencana nuklir terbesar dunia walaupun tidak separah meledaknya PLTN di Chernobyl pada era Uni Soviet, 26 April 1986.

Itu sebabnya dianggap suatu yang luar biasa karena PLTN ini tak bermasalah ketika terjadi dua kali gempa. Tingkat radiasinya dan juga PLTN Onagawa juga nomal alias tidak membahayakan.

Lebih 100 orang terluka akibat gempa 7,3 yang melanda wilayah Tohoku sejak Sabtu malam lalu. Tohoku sendiri merupakan provinsi yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa dan tsunami pada 10 tahun silam. 

Pada Minggu, 14 Februari 2021 sekitar pukul sembilan pagi waktu setempat, setidaknya 102 orang di tujuh provinsi di Jepang, antara lain Fukushima dan Miyagi, dipastikan terluka akibat gempa pada malam sebelumnya.

"Gempa ini memicu pemadaman yang meluas," kata pihak berwenang setempat. 

Tidak ada Kematian

Gempa yang terjadi pada Sabtu lalu pukul 11:07 malam waktu setempat, fokusnya berada di lepas pantai Provinsi Fukushima pada kedalaman 55 kilometer, kata Badan Meteorologi Jepang.  

Gempa ini terasa hingga ke Hokkaido, pulau utama paling utara, wilayah Chugoku di Jepang barat, serta Tokyo.  

Akibatnya, pihak East Japan Railway Co (East Japan) pada hari Minggu ini mengumumkan penghentian layanan kereta cepat, rute  Nasu-Shiobara dan Morioka di Jalur Tohoku Shinkansen, antara Tokyo dan Akita di utara Jepang, Jalur Shinkansen Akita, Tokyo-Shinjo, dan Jalur Shinkanse Yamagata.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x