Rusia Tolak Serang Ukraina dengan Nuklir: Tanggapi Saran Pemimpin Chechnya

5 Oktober 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi rudal nuklir Rusia /The Daily Beast

KALBAR TERKINI - Belum waktunya bagi Rusia untuk menyerang Ukraina menggunakan senjata nuklir walaupun muncul saran untuk itu.

Akhir pekan silam, Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya menyarankan Rusia menggunakan 'senjata nuklir hasil rendah' melawan Ukraina.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, Rusia memiliki kebijakan yang jelas tentang penggunaan senjata nuklir.

Beberapa waktu lalu, Kremlin menyatakan bahwa dengan kemampuan pasukan Ukraina seperti itu , belum layak bagi Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir.

Baca Juga: Jika Nuklir Hantam AS, Tanah akan Terbakar, Tembok Meleleh, Barat Panen Kesedihan!

Dilansir Klabar-Terkini.com dari Russia Today, Senin, 3 Oktober 2022, Peskov menegaskan, emosi seharusnya tidak memainkan peran ketika membahas penggunaan senjata nuklir.

Berbicara kepada wartawan pada Senin, Peskov menegaskan, semua gubernur dan kepala daerah di Rusia memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat pribadi mereka.

Hal ini juga berlaku untuk 'memberikan penilaian tentang masalah'.

Ini termasuk Kadyrov, yang menurut Peskov, telah 'berkontribusi banyak' selama kampanye militer Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Ukraina bukan 'Kelasnya' Rusia, Peskov: Doktrin Nuklir Kami Jelas!

"Namun, itu tidak berarti para pejabat dapat membebaskan emosi mereka, bahkan di masa-masa sulit ini,” kata Peskov.

Peskov juga menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah pernyataan Kadyrov dapat dianggap sebagai ekspresi emosi yang tidak pantas.

Menurut juru bicara Kremlin,penggunaan senjata nuklir Rusia 'didasarkan pada apa yang ditetapkan dalam doktrin masing-masing'.

“Tidak ada pertimbangan lain di sini,” tambahnya.

Kadyrov membuat komentarnya di Telegram pada Sabtu sebagai tanggapan atas mundurnya pasukan Rusia dari Kota Krasny Liman di Wilayah Donetsk.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, penarikan itu karena 'munculnya ancaman pengepungan' oleh pasukan Ukraina.

Pemimpin Chechnya itu menyerukan Rusia untuk mengambil 'langkah-langkah yang lebih drastis' di Ukraina.

Karena itu disarankan untuk diberlakukan darurat militer di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dan 'penggunaan senjata nuklir hasil rendah'.

Moskow sudah menerbitkan versi terbaru dari doktrin nuklirnya pada 2020.

Dinyatakan, Moskow berhak menggunakan senjata atom, hanya jika senjata tersebut atau senjata pemusnah massal lainnya, ditargetkan ke Rusia.

Senjata nuklir juga akan digunakan jika Rusia sedang menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.***


Sumber: Russia Today

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Russia Today

Tags

Terkini

Terpopuler