Kapolres Penggal Kepala Anak Kandung: Pembunuhan Merajalela di Afghanistan Dipicu Kemiskinan

8 September 2022, 13:39 WIB
Para pejuang Taliban mengendarai mobil di jalanan setelah pembunuhan pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri oleh serangan drone AS di Kabul, Afghanistan pada 2 Agustus 2022. /REUTERS/Ali Khara

KALBAR TERKINI - Tiga kasus pembunuhan sedarah terjadi di Afghanistan pada Selasa, 6 September 2022. Tapi, kasus paling sadis adalah seorang anak lelaki yang kepalanya dipenggal ayahnya.

Selain kasus pemenggalan oleh seorang oknum Kapolres Taliban, kasus kedua adalah seorang keponakan yang membunuh pamannya.

Kasus ketiga adalah seorang lelaki yang membunuh adik perempuannya dengan alasan membela kehormatan keluarga.

Baca Juga: Taliban Mengatakan 'Tidak Ada Informasi' Tentang Pemimpin Al Qaeda Zawahiri di Afghanistan

Adapun pemenggalan kepala itu, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Khaama Press, Rabu, 7 September 2022, terjadi di Provinsi Kandahar.

Tak dilaporkan usia korban, kecuali TKP-nya, Desa Kalacha, Distrik Arghandab, Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan.

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, oknum Kapolres Arghandab ini teridentifikasi sebagai Mawlawi Mohammad Qasim Siyar.

Kepala polisi Taliban untuk distrik Arghandab ini lebih dikenal sebagai Sardar Khanini.

Baca Juga: Ketika Ramai Anggota Taliban Tukarkan Senjata dengan Buku Pelajaran, Tak Lagi Tanam Bom Kini Sibuk Belajar

Menurut otoritas keamanan setempat, pembunuhan ini berawal dengan pertengkaran verbal antara Khanini dengan putera kandungnya.

Tak dirinci usia, dan nama korban, serta motif pertengkaran tersebut.

Hanya dilaporkan, pemuda itu kemudian ditikam dengan pisau.

Dengan pisau yang sama, Khanini memenggal kepala darah dagingnya sendiri sebelum kabur.

Pejabat Taliban menyatakan, pasukan Taliban sedang mencari si pembunuh.

Baca Juga: Afghanistan Dihantam Gempa, 1.000 Tewas, Pemimpin Taliban: Tuha, Selamatkan Orang Miskin Kami!

Penyelidikan sedang berlangsung untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Tidak disebutkan apa yang mendorong pria itu membunuh putranya.

Juga tak disebutkan tentang argumen apa yang menyebabkan terpicunya tindakan brutal itu.

Sementara itu, pihak berwenang di Kandahar juga melaporkan menemukan mayat di lingkungan Siachap di distrik polisi 7.

Mayat itu, menurut pihak berwenang, adalah seorang pria yang dibunuh keponakannya.

Jenazah ini kemudian disembunyikan di sebuah rumah.

Sementara itu, sumber-sumber lokal di Provinsi Faryab di Afghanistan utara melaporkan kasus pembunuhan lain.

Seorang pria dilaporkan telah ditangkap karena membunuh saudara perempuannya di Maimana, ibukota provinsi.

Menurut laporan, pembunuh bernama Hamidullah telah menemba mati adik perempuannya.
di Distrik II Kota Maimana.

Setelah membunuh saudara perempuannya, si pembunuh diduga mencoba melarikan diri.

Tetapi, Hamidullah berhasil ditangkap oleh pasukan Pemerintah Taliban di pintu keluar Maimana.

Dia ditangkap dengan senjata rakitan buatan sendiri yang digunakan untuk membunuh adiknya.

Sumber lebih lanjut melaporkan, pemuda ini mengakui perbuatannya kepada pihak kepolisian.

Menurut Hamidullah saudara perempuannya yang sudah menikah, berselingkuh dengan seorang pria yang belum menikah.

Keduanya kawin lari beberapa waktu lalu, sehingga Hamidullah melakukan pembunuhan demi kehormatan keluarga.

Sebelumnya, seorang pria membunuh saudara perempuannya yang sudah menikah, dan pria berpoligami lainnya.

Pembunuhan pada akhir Agustus 2022 di Provinsi Faryab ini menggunakan senapan Kalashnikov buatan Rusia.

Mereka diberondong dengan senapan mesin itu ketika sedang berzinah saat suaminya pergi, menurut Kepolisian Faryab.

Menurit laporan lokal di Provinsi Faryab, pria yang ditembak itu sudah menikah dengan dua wanita lain, memiliki 11 anak, dan gemar berselingkuh.

Di Afghanistan, kekerasan dalam rumah tangga meningkat sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Desember 2021.

Kemiskinan dan pengangguran di Afghanistan telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Akibatnya, pembunuhan, bunuh diri, dan konflik antarpribadi meningkat.

Kekerasan dalam rumah tangga, permusuhan pribadi, pertumpahan darah keluarga, dan hubungan terlarang, semuanya meningkat baru-baru ini.

Semuanya mengarah pada peningkatan tragedi, pembunuhan, pembunuhan bertarget, dan pembunuhan demi kehormatan keluarga.***

Sumber: The Khaama Press

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Khaama Press News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler