AS Tuding Rusia Beli Drone Iran, Teheran 'Ngamuk'!

16 Juli 2022, 21:37 WIB
Sebuah drone Iran sedang diuji dalam sesi latihan belum lama ini. /The Sun/EPA

KALBAR TERKINI - Gedung Putih mengklaim bahwa Rusia segera membeli drone tempur (UAV) buatan Iran untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Sebagai bukti, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Sabtu, 16 Juli 2022, stasiun televisi berita Prancis ini menurunkan sebuah foto dari The Associated Press.

Ft memperlihatkan pejabat tinggi militer Iran Jenderal Mohammad Hossein Bagheri dan Jenderal Abdolrahim Mousavi dari Rusia.

Keduanya sedang mengunjungi terowongan pangkalan drone bawah tanah di Gunung Zagros barat pada 29 Mei 2022.

Baca Juga: Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina Jadi Contoh yang Baik Bagi Kehidupan Bernegara

Gedung Putih juga menyebutkan, para pejabat Rusia telah mengunjungi sebuah lapangan terbang di Iran tengah, setidaknya dua kali dalam beberapa pekan terakhir.

Mereka ingin melihat drone berkemampuan senjata yang akan digunakan dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pemerintah AS merilis data intelijen tersebut saat Presiden Joe Biden akan bertemu pada Sabtu dengan para pemimpin enam negara Teluk Arab, ditambah Mesir, Yordania dan Irak untuk KTT regional.

Biden diperkirakan akan mengeluarkan 'pernyataan utama', yang menjelaskan visinya untuk Timur Tengah saat dia menutup perjalanan terakhir dari perjalanan empat hari.

Baca Juga: Saudi Bulan-bulanan Serangan 'Drone' Houthi

Perjalanan empar hari ini dimaksudkan untuk meningkatkan posisi AS, dan menyelaraskan Timur Tengah untuk lebih dekat dengan Iran.

Iran memamerkan drone kepada pejabat Rusia di Kashan Airfield pada 8 Juni dan 15 Juli 2022, menurut

Pemerintah AS ketika merilis citra satelit dari drone Shahed-191 dan Shahed-129 yang ditampilkan.

Ditampilkan pula drone jenis itu yang sedang terbang di bandara, sementara sebuah pesawat angkut delegasi Rusia berada di darat.

Baca Juga: Drone Kecil 'Lelet', Siluman bakal Intai Perbatasan China-India

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan bahwa pemerintah memiliki informasi bahwa Pemerintah Iran sedang mempersiapkan untuk memberi Rusia beberapa ratus UAV.

“Kami menilai delegasi resmi Rusia baru-baru ini menerima pajangan UAV berkemampuan serangan Iran," katanya.

"Kami merilis gambar yang diambil pada bulan Juni yang menunjukkan UAV Iran, yang dilihat delegasi Pemerintah Rusia hari itu,” tambah Sullivan dalam sebuah pernyataan.

“Ini menunjukkan minat Rusia yang berkelanjutan untuk memperoleh UAV berkemampuan serangan Iran," lanjutnya.

Sullivan menambahkan, para pejabat AS percaya kunjungan pada Juni 2022 itu adalah pertama kalinya delegasi Rusia mengunjungi lapangan terbang ini untuk pameran semacam itu.

Sementara itu, Iran menolak laporan sebagai 'tidak berdasar'

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Ukraina Dmytro Kuleba, menolak laporan tentang mengekspor drone Iran ke Rusia, menyebut pernyataan tersebut 'tidak berdasar'.


"Klaim semacam ini paralel dengan kunjungan Biden ke Palestina yang diduduki, atau Israel, mengarah pada maksud dan tujuan politik," situs web Kementerian Luar Negeri Iran mengutip pernyataan Amirabdollahian.

"Kami menentang setiap langkah yang dapat mengarah pada kelanjutan dan konflik yang semakin intensif," katanya.

Biden ingin memperkuat koordinasi di antara tanggapan sekutu Timur Tengah terhadap invasi Rusia ke Ukraina, dan apa arti konflik yang sedang berlangsung di kawasan itu.

Masih menurut Euro News, banyak negara Teluk – Arab Saudi, khususnya –memiliki keprihatinan serius tentang aktivitas 'jahat' Iran di wilayah tersebut.


Tak satu pun dari negara yang diwakili di KTT telah bergabung dengan AS dalam memberikan sanksi kepada Rusia, yang merupakan prioritas kebijakan luar negeri utama bagi pemerintahan Biden.

Sejak invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Uni Emirat Arab telah muncul sebagai tujuan pilihan bagi miliarder Rusia dan kapal pesiar bernilai jutaan dolar mereka, sementara Mesir tetap terbuka untuk turis Rusia.

Pangkalan Udara Kashan, terletak sekitar 190 kilometer selatan Teheran, adalah salah satu lapangan terbang tertua di Iran.

Pada 2021, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menghubungkan Kashan dengan program drone Iran, menuduh bahwa Iran melatih militan dari Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman untuk menerbangkan drone di fasilitas tersebut.***

Sumber: Euro News

 

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler