DUBAI, KALBAR TERKINI - Berbagai fasilitas milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi hingga Kamis, 25 Maret 2021, menjadi bulan-bulanan serangan drone milisi Houthi dukungan militer Yaman.
Serangan Houti yang terakhir, yakni ke universitas di Najran dan Jazan, kota-kota Saudi di dekat perbatasan Yaman, berhasil digagalkan oleh militer Saudi.
Berbagai analisis menilai, perang antara Saudi dan Hiusthi-Yaman sebenarnya merupakan perang proxy antara Saudi dan AS, sebagai koalisinya melawan Iran. Negara Teluk Persia ini diduga memiliki dukungan kuat negara-negara besar yang selama ini menjadi musuh AS yang juga sedang berperang secara proxy.
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Jumat, 26 Maret 2021, stasiun televisi Pemerintah Saudi melansir berita bahwa serangan enam drone ke universitas di tapal batas Yaman, berhasil dicegat. Drone ini bermuatan bahan peledak.
Baca Juga: Ledek AS, Korut Uji Rudal Balistik: Jepang dan Korsel Panik
Baca Juga: Bantai 10 Warga AS, Alissa ternyata Imigran Suriah
Baca Juga: Perkamen Alkitab Kuno dari Laut Mati: Awalnya Dituding Palsu
Pada Jumat ini, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea menyatakan lewat Twitter, pihaknya telah melancarkan serangan ke sejumlah fasilitas dan situs militer Saudi. Antara lain ke kilang minyak Aramco di Ras al-Tanura, Rabigh, Yanbu, dan Jizan. Kelompok itu juga menargetkan pangkalan militer kerajaan di Dammam dan situs militer di Najran dan Asir.
Kementerian energi Saudi mengakui, salah satu proyektil menghantam pangkalan distribusi produk minyak bumi di Jazan, yang mengakibatkan kebakaran di tangki. "Tidak ada korban jiwa," klaim kementerian itu.