24 Jam Kasus Tertinggi di Korea Selatan Hingga 1.275 Warga Terinfeksi Covid-19, Soul yang Paling Parah

8 Juli 2021, 13:31 WIB
Para lansia di Korea Selatan mengantri untuk mendapatkan Vaksin di salah satu Rumah Sakit dan dalam 24 jam terjadi lonjakan hingga 1.275 kasus baru/ /Reuters/

KALBAR TERKINI – Ketika Korea Selatan sedang berjuang melawan gelombang ketiga pandemi, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan terjadi peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Korea Selatan hingga mencapai 1.275 kasus baru dalam 24 jam, Kamis 8 Juli 2021.

Di kutip KalbarTerkini.com dari Reuters, melalui data KDCA dilaporkan Korea Selatan mengalami kenaikan kasus baru COVID-19 tertinggi hanya dalam 24 jam pada Rabu-Kamis ini.

Baca Juga: 8 Fakta Indomie, Mie Instan Legenda Indonesia yang Mendunia, Nomor 4 Jadi Rekomendasi Paling Dicari

Sebelumnya para pejabat pemerintahan Korea Selatan berencana akan mempertimbangkan untuk memberlakukan semi-lockdown di ibu kota Seoul, pusat peningkatan infeksi baru-baru ini di negara itu.

Namun kenyataannya hingga tengah malam pada hari Rabu, 7 Juli 2021 terjadi jumlah kasus yang mulai merangkak naik lagi hingga mencapai 1.275 kasus dalam 24 jam.

Hal tersebut diugkapkan KDCA, melebihi jumlah kasus harian yang dilaporkan pada puncak gelombang ketiga negara itu pada bulan Desember.

Sekitar 80% dari 1.275 kasus yang ditularkan secara lokal tercatat di wilayah Seoul yang paling parah, yang terdiri dari ibu kota, Provinsi Gyeonggi dan kota Incheon.

Otoritas kesehatan mengatakan Seoul akan memenuhi kriteria untuk menerapkan langkah-langkah jarak sosial (social distancing) Level 4 dengan tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Prediksi Jelang Italia vs Inggris, Preview dan Susunan Pemain Babak Final Euro 2020, Italia Lebih Diunggulkan

Rata-rata harian, kasus yang terjadi di Korea Selatan mencapai di atas 389 kasus baru pada 1-8 Juli 2021.

Mengingat kota itu mencatat 545 kasus baru pada hari Rabu dan 577 pada hari Selasa, persyaratan itu dapat dicapai dengan angka Kamis, yang akan diumumkan pada hari Jumat.

"Kami terus meninjau tanggapan pencegahan untuk wilayah Metropolitan Seoul," ucap pejabat kementerian kesehatan Son Young-rae.

Di bawah pembatasan Level 4, orang disarankan untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, sekolah ditutup, pertemuan publik dibatasi untuk dua orang dan demonstrasi atau acara lainnya dilarang.

Klub malam dan bar akan ditutup sementara restoran dan kafe akan diizinkan duduk terbatas dan hanya layanan bawa pulang setelah jam 10 malam.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan pemerintah akan memantau situasi sepanjang Minggu dan membahas kemungkinan penerapan pembatasan yang lebih tinggi di Seoul dan wilayah lain pada pertemuan tanggapan virus corona pada hari Minggu.

Baca Juga: KOMINFO Klarifikasi Pesan Berantai di WhatsApp: AIIMS tak pernah keluarkan Pernyataan tentang Gejala Covid-19

Pihak berwenang mengatakan pada hari Rabu, virus itu menyebar dengan cepat, terutama di antara orang-orang yang tidak divaksinasi berusia 20-an dan 30-an, sementara semakin banyak kasus varian Delta yang sangat menular menimbulkan kekhawatiran baru.

Hanya 10% dari populasi negara dari 52 juta orang yang telah divaksinasi lengkap, sementara 30% telah menerima setidaknya satu suntikan, mayoritas dari mereka berusia di atas 60 tahun.

Hingga saat ini total infeksi COVID-19 Korea Selatan mencapai 164.028 dengan 2.034 kematian.

Kim mendesak orang-orang dalam wilayah itu untuk diuji terlebih dahulu. “Untuk melindungi bukan hanya diri Anda sendiri, tetapi semua orang di keluarga, teman, sekolah, dan negara Anda,” katanya.

"Jika situasinya tidak terkendali setelah pemantauan selama dua hingga tiga hari, itu mungkin membuat kami tidak punya pilihan selain memberlakukan yang paling ketat dari semua tingkat jarak sosial," tambah Kim.

Baca Juga: Viral, Dokter Juanli Suntik Vaksin Covid 19 ke 550 Orang Dalam Sehari, Gunakan Kursi dan Rak Beroda

Sebelumnya juga menurut Juru Bicara Kepresidenan Park Kyung-mee kepada wartawan, Rabu yang dilansir Reuters, Presiden Moon Jae-in memerintahkan militer dimobilisasi untuk membantu pelacakan kontak yang lebih luas dan mendesak pihak berwenang untuk membuka pusat pengujian tambahan di daerah padat penduduk.

Sehari sebelumnya, Walikota Seoul Oh Se-hoon meminta perdana menteri untuk mempertimbangkan perluasan vaksinasi kepada orang-orang muda, yang katanya akan meringankan situasi.

Sekitar 85% dari kasus baru yang ditularkan secara lokal berada di wilayah metropolitan Seoul, yang merupakan rumah bagi lebih dari setengah populasi negara itu.

"Ini adalah pengingat untuk mempercepat vaksinasi untuk orang di bawah 60 tahun,” katanya.***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler