Diklaim Lebih Murah dan Efektif, Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin Corona Berbentuk Plester

18 April 2021, 13:50 WIB
Peneliti Jepang Kembangkan Vaksin Corona Berbentuk Plester Ditempel seperti Koyo /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

KALBAR TERKINI - Tidak disuntik dan hanya ditempel seperti Koyo, peneliti Jepang kembangkan Vaksin Corona berbentuk plester.

Dengan adanya penelitian ini, masyarakat nantinya dapat mengelola vaksin sendiri.

Di masa depan, Vaksin Corona akan seperti koyo, cukup ditempelkan ke kulit dan diserap ke dalam tubuh.

Baca Juga: Kematian Global Covid-19 Capai 3 Juta: China Akui Virusnya Lemah

Baca Juga: Kasad Harus Jelaskan Proses Produksi Vaksin Nusantara

Baca Juga: Satgasus Penanganan Covid-19 Perbatasan Tangani PMI dengan Baik

Saat ini, para ilmuwan sedang mengembangkan Vaksin Covid-19 jenis baru yang tidak biasa, yang bentuknya adalah plester.

Cara kerjanya, cukup menempelkan vaksin ke kulit layaknya plester kecil untuk menutup luka.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications pada bulan Januari, seorang profesor di Universitas Tohoku, Matsuhiko Nishizawa bersama tim penelitinya mengembangkan 'Biobattery Powered Microneedle Patch', yang memungkinkan vaksin diserap lebih cepat menggunakan konsep plester pada kulit.

"Ke depannya, kami ingin masyarakat mengelola sendiri vaksin virus corona dan jenis vaksin lainnya. Saya akan melakukan yang terbaik, agar teknologi ini digunakan untuk vaksinasi Covid-19," kata Nishizawa, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Japan Times.

Tim Nishizawa telah berupaya meningkatkan aspek-aspek tersebut dengan menggunakan listrik bertenaga rendah.

Baca Juga: Seluruh Wilayah di Kalbar Zona Kuning Covid-19, Kadinkes Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Jalankan Prokes

Baca Juga: Dalami Sebaran Covid-19 Pada Tenaga Kesehatan, Rumah Sakit Daerah di Sintang Ditutup 36 Jam

Hal ini memungkinkan serangkaian jarum mikro berpori memberikan lebih banyak obat nantinya ke dalam kulit dan menyerap lebih cepat.

Jarum mikro berpori saat ini sudah digunakan secara komersil untuk penyakit migrain.

Listrik yang digunakan ditenagai oleh sel biofuel, sebuah teknologi yang dikembangkan sekelompok penelitian dan menghasilkan listrik di permukaan kulit menggunakan enzim.

Meski butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan persetujuan pemerintah terkait penerapan teknologi ini pada vaksin, Nishizawa berharap teknologi itu akan digunakan untuk Vaksin Covid-19 di masa depan.

Vaksin Corona model plester juga dikembangkan Dr Lbachir BenMohamed, yang memimpin penelitian di Fakultas Kedokteran University of California Irvine, Amerika Serikat.

Dia mengatakan pihaknya berinovasi mengubah vaksin virus Corona dari suntikan ke bentuk plester. Ini akan membuat distribusi lebih mudah.

"Pemberian vaksin enam kali lebih mahal dari vaksin itu sendiri. Jika kita menemukan sesuatu yang bisa Anda masukkan ke dalam amplop dan mengirimkannya ke daerah terpencil, saya pikir itu akan mengubah proses vaksinasi COVID-19 ke masyarakat jadi lebih mudah," kata BenMohamed dilansir dari LAist.com.

Baca Juga: Catat Nih! Anda Wajib Vaksinasi Covid-19 Jika Ingin Umrah Musim Ramadhan Tahun ini

Baca Juga: Larang WHO Ambil Data Covid-19, China: Harus Beralih ke Negara Lain

Vaksin jenis plester pada kulit juga akan menghilangkan kebutuhan penyimpanan di kompartemen dingin yang saat ini diperlukan untuk beberapa vaksin.

Laboratorium BenMohamed sendiri mulai menguji vaksin plester pada tikus akhir pekan lalu. Jika uji coba berhasil, vaksin jenis baru ini akan diserahkan ke Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk pengujian lebih lanjut hingga mendapatkan persetujuan. ***

Editor : Mulyanto Elsa

Sumber : Japan Times

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler