KALBAR TERKINI - Vaksin anti-Covid-19 buatan Tiongkok dianggap aman sehingga laris manis di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Belakangan, ketika duit terlanjur 'tak ada serinya' mengalir ke China, terbetik kabar mengejutkan: tingkat perlindungan vaksinnya ternyata rendah.
Pekan lalu, dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, 17 April 2021, pihak Direktorat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyatakan bahwa vaksin buatan negaranya menawarkan perlindungan yang rendah. Itu sebabnya para pejabat Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk mencampurkannya dengan vaksin lain untuk meningkatkan keefektifannya.
Yang pasti, vaksin telah menjadi kebutuhan dunia menyusul munculnya varian yang lebih kebal dan ganas. Hingga Sabtu ini, angka global kematian manusia akibat korona sudah hampir tiga juta jiwa. Angka ini dipicu oleh baru dimulainya penggunaan vaksin setelah korona disebut telah merenggut nyawa manusia pada Januari 2021.
Bahkan di Indonesia, menurut catatan Kalbar-Terkini.com, menjelang terjadinya pandemi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada awal 2020 mengklaim, Indonesia memiliki iklim tropis yang kondusif untuk mematikan virus itu sehingga rakyat tak perlu terlalu kuatir.
Baca Juga: Total Aset Rp18.61 Triliun, Bank Kalbar Rayakan HUT ke-57 dengan Tingkan Peran Pembangunan
Baca Juga: Jubir Rusia Maria Zakharova: Cantik, tapi Judesnya 'Alamak'!
Toh ketika semuanya telah terjadi, tak ada kata terlambat untuk memerangi korona, walaupum jumlah kematian terus bertambah. Covid-19 belum hilang, malah diklaim kian garas karena telah memunculkan varian-varian baru.
Angka kematian yang mencapai tiga juta orang terasa sangat mengejutkan di tengah kemunduran berulang dalam kampanye vaksinasi di seluruh dunia, dan krisis yang semakin parah di sejumlah negara, semisal Brasil, India, dan Prancis.