Setuju AS Serang Teroris, Suriah: Tapi Hormati Wilayah Kedaulatan Kami, Jangan Kurang Ajar!

27 Februari 2021, 23:05 WIB
AL-NUSRA -Anggota Front Nusra al-Qaeda bersiap untuk menembakkan mortir ke arah pasukan yang setia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad di kawasan pertanian al-Mallah, utara Aleppo, 18 Februari 2015./REUTERS / HOSAM KATAN/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

DAMASKUS, KALBAR TERKINI - Serangan jet-jet militer Amerika Serikat terhadap kelompok teroris dari Irak dukungan Iran di sejumlah titik wilayah Suriah telah dikutuk oleh pihak Pemerintah Republik Arab Suriah.

Pihak Suriah  menyatakan. serangan AS telah melanggar kedaulatannya dan diperingatkan bahwa perbuatan semacam itu hanya akan menyebabkan konsekuensi buruk pada situasi di wilayah tersebut.  Agresi ini di kawasan Deir Ezzour, dekat perbatasan Suriah-Irak, Jumat, 26 Februari 2021 malam, diklaim oleh Suriah sebagai indikasi negatif atas kebijakan pemerintahan baru AS.

"Pemerintahan baru Amerika seharusnya mematuhi. legitimasi internasional, bukan hukum rimba. Amerika telah melakukan  pelanggaran terang-terangan terhadap ketentuan hukum internasional dan Piagam PBB. Pesawat tempur AS tadi malam melakukan agresi pengecut," tegas pernyataan pihak Kementrian Luar Negeri Suriah, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com  dari Syria Times, dari Kota Damaskus, Ibu Kota Suriah, Jumat malam, beberapa saat paska agresi AS.

Baca Juga: Brutal, Tentara Eritria Dua Hari 'non-Stop' Bunuh Ratusan Rakyatnya Sendiri

Ditambahkan,  agresi AS sangat kurang ajar, apalagi bertepatan dengan kehadiran Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Suriah, Geir Pedersen di Damaskus. Itu  membuktikan, AS mengabaikan peran legitimasi internasional terkait penyelesaian krisis di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan, agresi terang-terangan ini juga terkait dengan episode baru dari rangkaian serangan berulang oleh pasukan pendudukan Israel yang mengklaim sebagai serangan 'koalisi internasional'. Termasuk pula  pendudukan Turki dan kejahatan organisasi teroris bersenjata terhadap kedaulatan Suriah.  

AS diklaim secara  tidak sopan melupakan serangan teroris sebelumnya yang menyebabkan kematian ratusan warga tidak bersalah Suriah, mengabaikan kenyataan bahwa serangan ini hanya akan menyebarkan kekacauan, menghancurkan infrastruktur Suriah, dan meningkatkan ketegangan.  

Baca Juga: Kapolres Sekadau: RN Istri Terduga Teroris Setia Kepada NKRI

Menurut Kemenlu Suriah, kekacauan yang ditimbulkan oleh AS ini secara langsung akan pula dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi teroris bersenjata, terutama ISIS dan Front Al-Nusra, yang jelas akan sangat membahayakan Suriah.

Penyerangan terhadap kelompok teroris oleh AS Jumat lalu itu, bisa dibenarkan. Tapi, bukan dengan cara menyerang dan melakukan pengrusakan di wilayah berdaulat Suriah. 

"Bukan pula dengan cara yang melanggar ketentuan hukum internasional, Piagam PBB, konvensi hak asasi manusia, dan semua resolusi Dewan Keamanan PBB yang terkait dengan Suriah. Semuanya mengutuk terorisme tapi harus ada penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Suriah," kecam Kemenlu Suriah.

Diserukan pula supaya AS mengubah pendekatan agresifnya terhadap Suriah, menghentikan agresi terhadap kedaulatan Suriah, dan menghentikan berbagai bentuk dukungannya terhadap organisasi teroris bersenjata yang targetnya  supaya tak ada negara yang berinvestasi di Suriah.   

Menurut Kemenlu Suriah, hal ini bisa dibuktikan lewat pemindahan ratusan teroris ISIS dari penjara yang dikendalikan oleh milisi SDF di Provinsi Hasakah ke markasnya di Al-Tanf, perbatasan Suriah-Yordania. Semua itu hanya menciptakan kekacauan dan memicu kondisi, konflik, dan ada upaya untuk memperpanjang krisis dan menghalangi solusi. 

Ditambahkan, Pemerintah Republik Arab Suriah sudah menegaskan tekadnya untuk memulihkan setiap titik dan jengkal tanah airnya dari berbagai upaya pendudukan dan terorisme. Suriah ingin membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh teroris dan negara-negara pendukungnya. 

Baca Juga: Brutal, Tentara Eritria Dua Hari 'non-Stop' Bunuh Ratusan Rakyatnya Sendiri

Kemenlu Suriah menyimpulkan pernyataannya dengan menyatakan,  Republik Arab Suriah menyerukan sekali lagi kepada Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional, dan segera bergerak untuk menghentikan upaya dari anggota tetapnya  untuk tidak melanjutkan agresi dan kejahatan terhadap negara berdaulat. 
Dewan PBB dituntut untuk mengakhiri pendudukan Israel, AS dan Turki di tanah Suriah, serta mencegah rencana negara-negara yang disebut penjajah ini, yang bertujuan untuk merusak integritas teritorial Suriah.***

 

 Sumber: Syria Times

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler