MOSKOW, KALBAR TERKINI - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menilai, Amerika Serikat munafik. Ini karena negara tersebut berspekulasi tentang hak azasi manusia (HAM) di negara lain.
"Pemerintahan AS yang baru, harus memperhatikan warganya sendiri. Tidak melakukan perburuan penyihir di dalam negeri, kemudian secara munafik berspekulasi tentang hak asasi manusia di negara lain," kecamnya dalam jumpa pers di Moskow, Ibu Kota Rusia, Jumat, 26 Februari 2021.
Baca Juga: Mesin Berulah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Moskow
Atas dasar itu, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari TASS, Jumat ini, Zakharova menilai bahwa AS telah kehilangan hak moral untuk menguliahi negara lain terkait kebebasan sipil. "Semua ini terjadi di negara yang memiliki kebiasaan memposisikan diri sebagai suar demokrasi global.," ujarnya.
"AS telah melakukan penganiyaan terhadap politisinya atas tuduhan tak berdasar tentang 'intervensi' Rusia dalam pemilu AS. AS menuduh warga negaranya sendiri sebagai teroris domestik, karena peristiwa yang disebut sebagai 'penyerbuan' Gedung Capitol pada 6 Januari 2021," tambah Zakharova.
Baca Juga: Amerika Terancam Panik, Angkatan Laut Singapura-China Latihan Gabungan Maritim
Menurut Zakharova, semua itu terjadi di AS, suatu negara yang memiliki kebiasaan memposisikan diri sebagai suar demokrasi global, dan menyerukan kepada semua orang untuk mengambil pendekatan manusiawi terhadap apa yang digambarkan sebagai protes damai.
"(Tapi) Ini bukan suar demokrasi, itu adalah jangkar demokrasi. Pemerintah AS yang baru, harus pertama-tama, dan terutama, memperhatikan warganya sendiri, dan tidak melakukan perburuan penyihir di dalam negeri, kemudian secara munafik berspekulasi tentang hak asasi manusia di negara lain," ujarnya.
Baca Juga: Keluarkan Mosi Tidak Percaya ke China, Parlemen Belanda: Mereka Cegah Kelahiran Muslim Uyghur