Narkoba 23 Ton Pakistan Disita di Belanda dan Jerman

24 Februari 2021, 23:41 WIB
KEMASAN KALENG - Narkoba yang disita di Pelabuhan Hamburg, Jerman, dikemas di dalam kaleng sebuah produk merek Fox./OM/DUTCH NEWS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

 

HAMBURG, KALBAR TERKINI - Dalam sepuluh hari terakhir hingga Rabu, 24 Februari 2021, total 23 ton kokain asal Pakistan, Paraguay dan Panama tujuan Belanda, berhasil disita oleh jajaran kepolisian di Jerman dan Belanda. Penyitaan dilakukan di Kota Hamburg, Jerman, dan Belanda di Kota Antwerpen.

Diduga, menurut catatan  Kalbar-Terkini.com, narkoba ini semuanya berasal dari Karachi, Pakistan, lewat jalur memutar di dua negara Benua Amerika itu ke Belanda dan Jerman. Narkoba yang masuk lewat kedua negara ini dipesan secara tunggal oleh seseorang di Belanda.

Pekan ini, aparat di Pakistan sebagaimana dilansir media Pemerintah Pakistan, Associated Press of Pakistan (APP), Rabu ini, juga menggagalkan pengiriman 900 ton narkoba dario Kota Karachi, lewat Laut Arab, dengan tujuan yang dinyatakan belum diketahui.

Baca Juga: Pakistan Sita 900 Kg Narkoba, Diduga Terafiliasi dengan Penangkapan di Entikong

Menurut pernyataan resmi Kepolisian Belanda, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini-com dari surat kabar Belanda Dutch News, Rabu ini, penangkapan ini dilakukan dua kali dalam 10 hari terakhir ini.

Departemen Penuntutan Umum Belanda menyatakan, pihaknya sudah menerima dokumen laporan dari kepolisian di Hamburg tentang satu orang di Belanda yang namanya disebut sebagai tujuan selama dua kali pengiriman narkoba. "Orang itu sudah ditangkap," demikian pernyataan.

Hasil tangkapan tersebut disebut sebagai 'rekor mutlak'. Disebutkan, kiriman pertama seberat 16,1 ton, disembunyikan di dalam kaleng-kaleng yang diplester. Pejabat pelabuhan di Hamburg menemukannya setelah mendapat informasi dari Belanda.

Baca Juga: Prajurit Jaguar Yudha Khatulistiwa Rutin Jaga Fisik dan Jiwa Korsa, Danlantamal XII Pimpin Hanmars LDP Limed

Dokumen yang tertera di plester mengarah kepada  seorang warga negara Belanda berusia 28 tahun yang ternyata, juga terlibat dalam pengiriman tahap kedua.

Dalam pengiriman tahap kedua ke Antwerpen, narkoba ini dikemas di dalam sebuah wadah yang dalam dokumen resmi disebut berisi nanas, cumi-cumi dan makarel dengan negara asal Panama. Ketika wadah dipindai pada Sabtu, 20 Februari 2021, ditemukan  sebanyak 7,2 ton kokain.

Baca Juga: Berjalan Puluhan Kilometer, Satgas Yonif 407/Padma Kusuma Beri Pelayanan Kesehatan ke Masyarakat Perbatasan

Pekan sebelumnya, Rabu, 17 Februari 2021, kepolisian  dan penyelidik di Belanda menyita kiriman 1,5 ton heroin yang dikemas dalam wadah garam Himalaya yang tiba di pelabuhan Rotterdam dari Pakistan. Penangkapan itu dilakukan berdasarkan informasi yang diberikan oleh National Crime Agency di Inggris.

Lima orang ditangkap setelah penggerebekan di sebuah properti di Etten-Leur, Belanda, dua pekan silam. Hasil tangkapan itu adalah pengiriman satu paket heroin terbesar yang pernah disita di negara itu. Tidak ada informasi lebih lanjut, termasuk tujuan akhir dari obat tersebut. "Untuk kepentingan penyelidikan", kata departemen kepolisian Belanda.

 

Sumber: Dutch News & Associated Press of Pakistan

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler