KALBAR TERKINI - Muncul wacana poligami yang dikeluarkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Menurutnya, poligami bisa menekan penularan HIV/AIDS karena para suami jadi tidak 'jajan' di luar.
Pernyataan tersebut merupakan buntut dari meningkatnya Kasus HIV di Kota Bandung, Jawa Barat.
Data yang dikeluarkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat kasus HIV/AIDS di Kota Kembang menyentuh angka 5.943 pada rentang tahun 1991-2021.
Benar HIV/AIDS hanya menular melalui hubungan seksual?
Baca Juga: Deolipa: Putri dan Kuat Berhubungan Badan, Panik Kepergok Brigadir J. Benarkah?
Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan HIV/AIDS tak cuma menular lewat aktivitas seksual.
Ada beberapa kegiatan lain yang bisa memicu penularan penyakit.
Berikut ini beberapa kegiatan yang bisa membuat seseorang tertular HIV/AIDS selain berhubungan seks:
1. Narkotika
Orang yang menggunakan narkoba sangat rentan tertular HIV.
Utamanya, narkotika yang disalurkan melalui penggunaan jarum suntik.
Penggunaan jarum suntik secara bergantian rentan akan penularan penyakit.
2. Jarum suntik tidak steril
Penggunaan jarum suntik bukan hanya untuk narkoba.
Penularan ini juga bisa terjadi saat melakukan donor darah atau kegiatan lain yang memerlukan jarum suntik.
Jika jarum suntik yang digunakan tidak steril, penularan HIV bisa terjadi.
Penting untuk menggunakan dan memastikan jarum suntik baru saat melakukan pemeriksaan medis.
3. Ibu hamil dan menyusui
Baca Juga: Simak Langkah Mudah Membeli Rumah Lelang Sitaan Bank,Pasti Untung
Ibu dengan virus HIV berisiko menularkan penyakit ke bayi yang baru lahir.
Terutama, jika ibu mengalami putus obat atau tidak melanjutkan pengobatan HIV.
HIV/AIDS bisa dikontrol dengan minum obat teratur maka penderita tidak lagi sakit, tidak rawat inap, bisa menikah punya anak dan anaknya tidak tertular.
Namun di lain sisi, banyak Orang dengan HiV/AIDS (ODHA) mengalami putus obat sehingga menyebabkannya menularkan virus tersebut kepada orang lain.***