Jenis buta warna paling umum adalah trikromasi anomali atau merah-hijau. Jenis buta warna merah-hijau terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Protanopia (red-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut merah. Hal ini membuat seseorang susah membedakan warna merah.
2. Protanomali (merah-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut merah, tetapi hanya bisa melihat beberapa jenis warna merah tertentu.
3. Deuteranopia (green-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut hijau. Hal ini membuat seseorang susah membedakan warna hijau dengan warna lainnya.
4. Deuteranomali (hijau-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut hijau, tetapi hanya bisa melihat beberapa nuansa atau warna hijau tertentu.
Tes buta warna parsial dapat dilakukan dengan beberapa metode.
Seseorang dengan buta warna merah-hijau hanya akan melihat dunia sebagai hijau keruh dengan sedikit warna biru dan kuning.
Cokelat, oranye, merah serta warna pucat akan susah ditangkap dan dibedakan. Jenis buta warna kedua adalah biru-kuning.
Buta warna biru-kuning jarang terjadi pada seseorang dan akan sangat menyulitkan untuk membedakan warna biru, hijau, kuning, serta merah. Jenis buta warna biru-kuning terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Tritanopia (blue-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut biru. Hal ini membuat seseorang susah menangkap dan membedakan warna biru.
2. Tritanomali (biru-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut biru, tetapi hanya bisa melihat beberapa nuansa atau warna biru tertentu.