Bisnis membutuhkan pengalihan tetapi sudah terlambat pada saat Nokia menyadari hal ini.
Alih-alih menjadi salah satu penggagas awal, Nokia bertransisi ketika hampir setiap merek besar sudah mulai memproduksi ponsel yang luar biasa.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga ASUS Zenfone 8 Terbaru Oktober 2021, Meluncur di Indonesia Dengan Gaya Berbeda
5. Melebih-lebihkan Kekuatan
Nokia melebih-lebihkan nilai mereknya. Perusahaan percaya bahwa bahkan setelah peluncuran smartphone yang terlambat, orang masih akan berbondong-bondong ke toko dan membeli ponsel buatan Nokia.
Sebuah kesalahpahaman! Orang-orang masih membuat prediksi bahwa Nokia mempertahankan kepemimpinan pasar jika menggunakan perangkat lunak yang lebih baik pada intinya.
Namun, ini jauh dari kebenaran seperti yang terlihat hari ini. Perusahaan terjebak dengan sistem perangkat lunaknya yang diketahui memiliki beberapa bug dan clunks.
Baca Juga: Jadwal Rilis dan Spoiler Black Clover Chapter 329, Disertai Link Baca Hingga Informasi Lainnya
Nokia merasa kejayaan sebelumnya akan membantu meringankan segala jenis masalah. Sayangnya, hal-hal tidak berjalan seperti itu.
6. Kurangnya Inovasi Dalam Produk
Kurangnya inovasi dalam produk-produknya hanya menambah kesengsaraan Nokia.