Sedihnya, BTS Disamakan dengan Covid-19

- 30 Maret 2021, 22:40 WIB
.*/TWITER/ @BTS_BIGHIT/PIKIRAN  RAKYAT/
.*/TWITER/ @BTS_BIGHIT/PIKIRAN RAKYAT/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

SEOUL, KALBAR TERKINI - Bagi grup superstar K-pop BTS, sangat menyakitkan jika menjadi korban rasisme. Rasa percaya diri dan harga diri terasa hilang,  sebagaimana yang mereka alami di Jerman  pada Februari 2021.

Rasisme tersebut dikaitkan dengan pandemi Covid-19, yang disebut-sebut berasal dati Wuhan, China.  Walaupun begitu, semua orang Asia dari ras Mongoloid dianggap China sehingga rasisme ini di AS menyasar semua warga Asia dan Asia-Amerika selain asal Kepulauan Pasifik, serta di Australia dan sejumlah negara Eropa.

Dikutip Kalbar-Terkini.com  dari The Associated Press, Selasa, 30 Maret 2021, Grup superstar K-pop BTS pun mengutuk rasisme tersebut dalam sebuah pernyataan apalagi mereka mengalaminya sendiri.

“Kami menentang diskriminasi rasial,” tweet BTS pada Selasa ini dalam bahasa Inggris dan Korea. Band itu menyatakan, pengalaman menyakitkan terkait rasisme, berupa umpatan dan ejekan  yang dikaitkan dengan penampilan mereka.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Maret 2021, Rafael Telisik Proses Pembunuhan Roy

Baca Juga: Selain Beli Silegon United, Daffi Ahmad Optimis Kembangkan Sekolah Bola

Baca Juga: Rekor Download PUBG Tembus 1 Miliar Jelang Ulang Tahun ke Tiga

BTS mengeluarkan pernyataan tersebut setelah serangan baru-baru ini terhadap orang-orang Asia dan Asia-Amerika di AS,yang terus meningkat selama pandemi virus korona. Seorang pria bersenjata kulit putih pada medio Maret ini membunuh delapan wanita termasuk enam wanita keturunan Asia di tiga spa di Kota Atlanta, Negara Bagian Georgia.

"Kami tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata tentang rasa sakit, karena menjadi subjek kebencian dan kekerasan,” kata band ini dalam pernyataannya.

Menurut  K-pop BTS, rasisme yang pernah dialami membuat mereka  merasa tidak berdaya, dan kehilangan harga. Sebuah stasiun radio di Jerman yang menyiarkan tentang K-pop BTS memancing kemarahan ketika penyiarnya membandingkan band tersebut dengan virus korona.

Meskipun diskriminasi ini  tidak begitu penting, K-pop BTS  merasa perlu angkat bicara terkait peristiwa yang terjadi selama beberapa pekan terakhir terhadap orang Asia dan Asia-Amerika di AS. “Apa yang terjadi saat ini tidak dapat dilseoul musicepaskan dari identitas kami sebagai orang Asia,” kata band tersebut. 

Banyak orang Asia-Amerika percaya bahwa penembakan di Atlanta bermotif rasial. Polisi sebaliknya berdalih bahwa pihaknya masih berusaha menentukan motif. Bintang terkenal keturunan Asia, seperti Steven Yeun, Simon Liu dan Sandra Oh secara  vokal menyebarkan kesadaran akan kekerasan anti-Asia.

“Saya bangga menjadi orang Asia! Tempat kita di sini, ”teriak Oh melalui megafon di rapat umum Stop Asian Hate di Pittsburgh, AS, pekan lalu. 

BTS adalah salah satu band Korea Selatan pertama yang secara terbuka mengutuk rasisme anti-Asia. Padahal, band K-pop selama ini dikenal berhati-hati menjaga personanya. Mereka juga sering diberondong dengan berita atau pertanyaan sensitif yang terkait dengan ras dan kesehatan mental. 

BTS telah menangani diskriminasi dan kekerasan rasial. Pada 2020, band ini menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk gerakan Black Lives Matter lewat penggalangan dana global yang terdiri dari penggemar BTS.

BTS    yang dikenal sebagai Bangtan Boys, adalah sebuah boy band beranggotakan tujuh orang asal Korea Selatan yang dibentuk oleh Big Hit Entertainment. Nama tersebut kemudian berakronim menjadi Beyond the Scene pada Juli 2017.

Pada 12 Juni 2013, mereka membawakan lagu berjudul No More Dream dari album awalnya, 2 Cool 4 Skool, yang mendukung debut mereka pada 13 Juni 2013.

Mereka memenangkan penghargaan New Artist of the Year atas lagu No More Dream, termasuk di Melon Music Awards dan Golden Disc Awards 2013, dan Seoul Music Awards 2014.

Mereka semakin menarik perhatian dengan album Dark & Wild (2014).

Disusul The Most Beautiful Moment in Life, Part 2 (2015), dan The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever (2016). Dua album terakhir ini memasuki Billboard 200 AS. The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever, memenangkan penghargaan Album of the Year di Melon Music Awards 2016.***

 

Sumber: The Associated Press & Wikipedia

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah