sampai akhirnya, pembicaraan itu selesai, si mbah mendekat "saya akan pergi sama Sugik ke kediaman Krasa.
tolong jaga tempat ini, ingat ucapanku. lusa mungkin saya baru pulang"
Sri mengangguk, lalu memanggil yang lainya, mereka semua menatap satu sama lain, ada keraguan di mata mereka bila mengingat kejadian sebelumnya.
namun, tidak ada yg memprotes ucapan si mbah, karena takut, beliau akan marah lagi seperti sebelumnya.
Malam itu, ketika mbah Tamin sudah pergi, Sri merasa ia harus memeriksa kamar beliau lagi.
ia tahu, masih ada yg harus ia cari tahu, termasuk teka teki apa yg sebenarnya terjadi.
mungkinkah keluarga Krasa tidak tahu menahu perbuatan orang tua ini, Sri menunggu waktu yg tepat.
Sri menunggu Erna dan Dini terlelap, maka manakala ia sudah yakin, 2 temanya sudah tertidur, Sri melangkah keluar dari ranjangnya.