Senjata Api, Pembunuh Massal di AS: Pelaku Umumnya Rasis yang Targetkan Kulit Hitam

- 22 Mei 2022, 21:36 WIB
ILUSTRASI - Menurut polisi setempat, penembakan massal yang terjadi di sebuah gereja di AS didorong oleh kebencian terhadap orang Taiwan.
ILUSTRASI - Menurut polisi setempat, penembakan massal yang terjadi di sebuah gereja di AS didorong oleh kebencian terhadap orang Taiwan. /Foto ilustrasi/ pixabay/ paulsaa

PROVIDENCE, RI, KALBAR TERKINI - Penyebab kematian massal di AS setelah Covid-19 adalah kekerasan penggunaan senjata api akibat lemahnya regulasi keberadaan industri senjata api.

Kengerian ini kian menyeruak setelah pada Sabtu, 21 Mei 2022 ini, AS menandai tonggak satu juta kematian akibat Covid-19.

Angka itu, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang menjadi kenyataan yang tidak dapat diubah di AS.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Penembakan Amerika Tewaskan Enam orang di Sacramento: Janji Biden Dipertanyakan!

"Kenyataan ini sama seperti kenyataan yang terus-menerus dari kekerasan senjata, yang membunuh puluhan ribu orang setiap tahun," kata Gregg Gonsalves, ahli epidemiologi dan profesor di Universitas Yale.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, anggota terkemuka kelompok advokasi AIDS ACT UP ini menilai, orang AS selalu menoleransi tingkat kematian itu.

Hal ini juga berlaku untuk penderitaan yang tinggi di antara segmen masyarakat tertentu.

Baca Juga: REVIEW Run Hide Fight, Film Thriller Tayang di Bioskop Indonesia, Aksi Penembakan Brutal karena Popularitas

Tetapi, banyak kematian dari penyebab yang dapat dicegah, dan penerimaan yang jelas bahwa tidak ada perubahan kebijakan negara.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x