"firasat bapak kok buruk ya, apa gak usah aja, cari yg lain"
namun Sri meyakinkan, bahwa ia harus kerja kapan lagi, ia mendapat pekerjaan dengan gaji setinggi itu.
dalam hati kecil Sri, ia ingin melihat terlebih dahulu, pekerjaan apa yg di berikan kepadanya, keesokan harinnya, ia pergi, ke rumah mbah Krasa.
disana, ia melihat Erna dan Dini, mereka sama-sama terkejut satu sama lain seperti sebelumnya, mereka, di panggil satu persatu.
hingga tiba giliran Sri, kali ini, ia melihat semua anggota keluarga mbah Krasa.
ada 7 orang, yg kesemuannya, duduk memandang Sri, sama seperti sebelumnya, mereka seperti mengamati Sri dari ujung kepala, hingga mata kaki.
"begini mbak, saya mau tanya dulu, anda setuju bekerja disini, karena ada larangan keras bila anda sudah menerimannya.
larangannya--tidak akan bisa dicabut" kata seorang wanita yg lebih muda. umurnya berkisar sekitar 30'an.
"larangan seperti apa?"
Sri bisa melihat gelagat aneh, karena mereka saling memandang satu sama lain, seakan pertanyaan Sri tidak perlu mereka jawab.