"cantik sekali" ucapnya, nada suarannya sangat halus.
Sri di minta untuk duduk, kemudian, si pemilik jasa memperkanalkan siapa wanita anggun itu.
rupannya, adalah pemilik rumah makan yg saat itu terkenal sekali seantero jawa timur, sebegitu terkenalnya. kekayaannya, tidak perlu lagi di pertannyakan.
semua itu, membuat terkejut.namannya, Kembang Krasa, meski itu hanya semacam gelar, namun, Sri tahu arti nama itu, yg berarti Bunga Krasa.
Bunga Krasa adalah bunga yg wanginya dulu sudah melegenda, sebelum di tumpas, untuk menyingkirkan balak di atas gunung I***.
saat bangsa lelembut masih mendiami tanah jawa.semua orang disini tahu cerita itu, Sri hanya menunduk, ia masih segan menatap wanita itu
"angkat kepalamu nak, tidak usah takut begitu, mbah ini sudah tua loh, tidak perlu sehormat itu" Sri hanya mengangguk, ia tidak membuang rasa segannya, seperti yg di perintahkan.
tibalah saat, mbah Krasa, mulai mengajukan beberapa pertanyaan yg sama.
mulai dari lahir, weton, penanggalan yg bahkan Sri bingung menjawabnya.