Saat itulah, si penjual cilok melihatnya seperti ingin menyampaikan sesuatu.
"Masnya pendatang?" kata orang itu.
"Mboten Pak, kulo KKN ten mriki (tidak pak, saya hanya KKN di sini)."
"Tetep ae, wong joboh to (tetap saja, orang luar, kan)," kata si penjual, masih melihat Widya dan Wahyu bergantian.
"Nek oleh takon, masnya sama mbaknya KKN di mana?"
Wahyu menceritakan semuanya, termasuk tempat KKN nya, saat itu juga terlihat jelas sekali perubahan wajah si penjual.
"Loh, sampeyan berarti mari iki liwat Alas D********* (berarti sebentar lagi anda akan lewat di hutan **********)?"
"Nggih Pak (iya pak)."