KALBAR TERKINI - Pesohor tanah air Dorce Gamalama membuat wasiat yang langsung menuai kontroversi di masyarakat.
Sosok yang kesehatannya terus mengalami penurunan beberapa waktu belakangan tersebut, membuat wasiat jika kelak dirinya meninggal.
Hal tersebut disampaikan sosok yang biasa dipanggil Bunda Dorce, karena menyadari kesehatannya yang tak seperti dulu lagi.
"Kalau saya meninggal dunia, Insya Allah saya ikhlas dan saya ingin dimakamkan sebagai perempuan," ujarnya dilansir Kalbarterkini.com dari akun YouTube @NuansaIslam.
Dorce juga mengamanahkan proses pemakamannya kepada keluarga terdekatnya.
"Saya tidak menggunakan jas, makanya saya ingin dimakamkan sebagai perempuan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ustad Abdus Somad (UAS) menyebut, kondisi yang dialami seperti Dorce harus dikembalikan ke kondisi awal kelahirannya.
"Kondisi di mana seorang laki-laki menjadi perempuan disebut Unsa, jadi harus dikembalikan ke kondisi awal ketika ia lahir," ujarnya.
UAS menegaskan, jika orang tersebut laki-laki dan memiliki alat kelamin laki-laki maka harus dikebumikan secara laki-laki.
"Ini adalah pangkal penyakit LGBT di masyarakat," tegas UAS.
Baca Juga: UAS Dikabarkan Meninggal Terpapar Covid-19, Berikut Biodata Ustad Kondang Asal Riau Tersebut
Senada disampaikan Buya Yahya, yang menegaskan Dorce harus diproses layaknya laki-laki.
"Jika seseorang terlahir dari laki-laki, maka ketika meninggal harus diproses sebagai laki-laki," ujarnya.
Begitu halnya dengan hak waris yang dimiliki sosok tersebut, Buya Yahya menyebut harus sesuai dengan hak waris laki-laki.
Berubah Pikiran
Mendapat banyak respon atas pernyataannya, Dorce akhirnya membuat pernyataan ulang melalui instagram pribadinya @dg_kcp.
Ia menyebut, menghormati sepenuhnya saran yang disampaikan ulama-ulama masyur tersebut.
"Saya menghormari sepenuhnya yang disampaikan ustad-ustad terkenal itu. khususnya Buya Yahya yang saya menaruh hormat kepada beliau," ujarnya.
Dorce menyebut, mengamanahkan sepenuhnya proses pemakamkan dirinya nanti kepada keluarga.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada keluarga dekat, diproses secara laki-laki silahkan, secara perempuan juga silahkan," ujarnya.
Termasuk nantinya yang memandikan, dirinya bersedia dimandikan baik secara laki-laki maupun perempuan.
"Mau dikafani tujuh lapis silahkan, delapan lapis juga silahkan," tuturnya dengan bahasa terbata-bata.***