Coca-Cola dan McDonald's Tolak Sanksi Barat ke Rusia, Raksasa Bisnis Asia Netral, Uniqlo: Rakyat Rusia Berhak

- 9 Maret 2022, 12:17 WIB
Ilustrasi UNIQLO tetap mempertahankan tetap buka di Rusia.
Ilustrasi UNIQLO tetap mempertahankan tetap buka di Rusia. /Pixabay/

Ada tujuh perusahaan Asia di antara daftar 50 besar perusahaan non-Rusia dengan pendapatan tertinggi di Rusia, dibandingkan dengan hampir 30 perusahaan Eropa, menurut data FactSet.

Di Samsung, perusahaan Asia teratas dalam daftar, Rusia hanya menyumbang 1,3 persen dari total pendapatannya.

Moody's Analytics pada Jumat, 25 Februari 2022, mengeluarkan laporan bahwa ekspor ke Rusia menyumbang tidak lebih dari satu persen dari PDB di salah satu negara utama Asia-Pasifik .

"Jadi, jika perdagangan dengan Rusia menjadi lebih sulit karena sanksi terhadap Rusia berkembang biak, maka dampak langsung pada APAC dari berkurangnya perdagangan dengan Rusia, akan tetap kecil," tegas pernyataan ini.

Ketika Rusia menjadi lebih terisolasi dari Barat, berbagai tanggapan geopolitik dapat memunculkan aliansi alternatif, yang harus dinavigasi oleh perusahaan-perusahaan Asia.

"Ada beberapa kelompok yang mungkin mengembangkan jejak mereka di pasar Rusia, terutama yang berasal dari China dan India," kata Abishur Prakash, seorang futuris geopolitik di Centre for Innovating the Future yang berbasis di Toronto.

Ini akan membuat dunia lebih vertikal, ketika negara-negara menjauh dari sistem global, dan membangun poros independen mereka sendiri, yang meningkatkan risiko bagi perusahaan di mana pun.

"Kepemimpinan perusahaan setiap multinasional di Asia, harus memutuskan apakah keuntungan mengalahkan geopolitik, atau sebaliknya," katanya.

"Ini tidak hanya berlaku untuk konflik Ukraina, tetapi juga untuk setiap situasi geopolitik saat ini, dan masa depan, dari Taiwan hingga Iran," lanjutnya.***

Sumber: Nikkei Asia

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah