Coca-Cola dan McDonald's Tolak Sanksi Barat ke Rusia, Raksasa Bisnis Asia Netral, Uniqlo: Rakyat Rusia Berhak

- 9 Maret 2022, 12:17 WIB
Ilustrasi UNIQLO tetap mempertahankan tetap buka di Rusia.
Ilustrasi UNIQLO tetap mempertahankan tetap buka di Rusia. /Pixabay/

Dihadapkan dengan tekanan publik di Inggris, perusahaan minyak Shell menyatakan akan keluar dari usaha patungan dengan perusahaan raksasa energi milik negara Rusia, Gazprom setelah operasi khsus negara itu.

Sebaliknya di Asia, Mitsui & Co, salah satu rumah perdagangan terbesar di Jepang yang juga co-investor dengan Shell dan Gazprom dalam proyek gas Sakhalin-2, menyatakan bahwa pihaknya 'sedang berdiskusi dengan pemangku kepentingan terkait.

Diskusi ini, termasuk dengan Pemerintah Jepang dan mitra bisnis, mengenai kemungkinan tindakan di masa depan, sambil mempertimbangkan kebutuhan pasokan energi.

Para pemimpin perusahaan raksasa di Asia, yang berbicara dengan Nikkei Asia dengan syarat anonim, mengemukakan berbagai alasan untuk menolak mengambil sikap publik.

"Dalam krisis seperti ini, hal pertama yang kami pikirkan adalah keselamatan karyawan dan mitra kami," kata seorang eksekutif dari produsen mobil Jepang.

"Sebagai sebuah perusahaan, kami ingin tetap senetral mungkin dari politik internasional,: tambahnya.

Seorang eksekutif dari sebuah perusahaan teknologi Jepang, menyatakan bahwa 'dibandingkan dengan negara-negara Barat, Pemerintah Jepang tampaknya kurang aktif dalam mengeluarkan sanksi ke Rusia'.

Dalam situasi seperti ini, ada lebih banyak risiko untuk menonjol sebagai perusahaan, ketika harus bertindak untuk melawan suatu kepentingan tertentu.

"Apalagi, bisnis kami dapat terancam oleh berbagai risiko termasuk serangan siber," ujarnya.

Akio Mimura, ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang, ketika menjawab pertanyaan dalam konferensi pers pekan lalu, juga mengisyaratkan sikap netral.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah