Diperkirakan sekitar 6,6 juta ton atau 12 persen dari pasokan minyak sawit akan tergerus dari pasar ekspor global.
“Ini akan mengakibatkan pengetatan lebih lanjut dari pasokan minyak sawit global, yang sudah dipengaruhi oleh kurangnya kegiatan penanaman baru dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Indonesia diperkirakan akan mengekspor 33,2 juta ton CPO dan produk inti sawit untuk tahun 2022.
Oleh karena itu, PublicInvest Research mempertahankan rekomendasi “netral” di sektor perkebunan.***