KALBAR TERKINI – Dikabarkan sebelumnya Korea Utara diam-diam sangat menggilai pasar saham kripto tersebut.
Bahkan dikabarkan hingga saat ini pertukaran kripto yang dilakukan Korut terus berlanjut, yang dimana untuk mendanai sebuah program senjata milik mereka.
Hal ini diungkapkan langsung oleh pihak Perserikakatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa “Korea Utara terus menggunakan kripto dan penggerebekan di bursa kripto internasional sebagai aliran pendapatan utama untuk mendanai senjata nuklir dan balistiknya.”
Seperti dikutip Reuters sebelumnya yang mengemukakan para pemantau yang menyerahkan temuan mereka ke komite sanksi Dewan Keamanan PBB UNTUK Korea Utara.
Kantor berita, yang mengklaim telah melihat salinan temuan yang didokumentasikan, mengutip monitor yang melaporkan bahwa serangan siber, terutama pada aset cryptocurrency, tetap menjadi sumber pendapatan penting bagi Pyongyang.
Pemantau juga mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi bahwa peretas Korea Utara terus menargetkan lembaga keuangan, perusahaan cryptocurrency, dan bursa lainnya.”
Baca Juga: Tren Teknologi Kripto pada tahun 2022: UX, Skalabilitas, Aplikasi Metaverse, dan Integrasi Bitcoin
“Pelaku siber Korea Utara mencuri lebih dari USD 50 juta antara tahun 2020 dan pertengahan 2021 dari setidaknya tiga pertukaran mata uang kripto di Amerika Utara, Eropa, dan Asia,” kata pemantau anggota tersebut.
Bahkan sejumlah peretasan bursa kripto di Korea Selatan pada periode 2017-2018 pernah dituding dilakukan oleh peretas di Korea Utara.