Aramco Dihajar Rudal, Harga Minyak Dunia Merosot

- 8 Maret 2021, 23:11 WIB
  ARAMCO - Fabrik  minyak Arab Saudi, Aramco, juga menjadi pundi utama keuangan negara tersebut. Harga minyak dunia pada Senin ini merosot sebagai dampak serangan rudal milisi Houti dan militer Yaman./THE TIMES/
ARAMCO - Fabrik minyak Arab Saudi, Aramco, juga menjadi pundi utama keuangan negara tersebut. Harga minyak dunia pada Senin ini merosot sebagai dampak serangan rudal milisi Houti dan militer Yaman./THE TIMES/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

LONDON, KALBAR TERKINI -  Harga minyak turun pada Senin, 8 Maret 2021 ini,  setelah sempat melonjak di atas 70 dolar AS per barel. Penurunan ini untuk kali pertama terjadi sejak dimulainya krisis akibat pandemi virus korona menyusul serangan milisi Houthi-Yaman terhadap perusahaan minyak Aramco milik Arab Saudi.

Brent, yang awalnya melonjak menjadi 71,38 dolar AS per barel -tertinggi sejak 8 Januari 2020 telah turun 73 sen, atau satu persen pada Senin ini, menjadi 68,63 dolar AS pada pukul 1500 GMT hari ini. Tolok ukur tersebut, masih berada di kisaran level tertinggi selama lebih setahun.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Senin ini, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS, turun 63 sen atau 0,9 persen, menjadi 65,46 dolar AS setelah menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2018 di angka 67,98 dolar AS.

Baca Juga: Rudalnya Tikam Jantung Saudi, Militer Yaman Klaim Sukses Balas Dendam!

Senat AS pada Sabtu, 6 Maret 2021  mengesahkan rencana bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS dari Presiden Joe Biden, sehingga mengangkat prospek ekonomi AS, dan permintaan bahan bakar yang telah terpapar dampak  pandemi. 

Serangan  drone dan rudal balistik oleh pasukan Houthi-Yaman termasuk ke fabrik minyak Aramco di Ras Tanura, telah mengganggu harga minyak dunia, disebabkan pentingnya  fasilitas ini untuk ekspor minyak bumi Arab Saudi.

Pihak Saudi sendiri menyatakan, tidak ada korban jiwa atau harta benda dalam serangan itu. 

Baca Juga: Kapok, Bisnis Militer Myanmar Dicekal: Langkah UE Cegah Dana untuk Membunuh Rakyat

"Kenaikan harga minyak yang spektakuler, membutuhkan pemikiran yang hati-hati ... Saldo kami menunjukkan bahwa pasar yang cukup ketat akan mencapai pemulihan (harga) yang seimbang," kata analis pasar minyak Rystad Energy, Louise Dickson. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x