Harga Stabil, TBS Kelapa Sawit di Kalbar Capai Rp2.000 Per Kilogram

- 1 Maret 2021, 09:13 WIB
Petani sawit saat memanen hasil kebunnya. Kini Harga Tanda Buah Segar (TBS) di Kalbar hasil penetapan Periode II Februari 2021 tetap stabil.
Petani sawit saat memanen hasil kebunnya. Kini Harga Tanda Buah Segar (TBS) di Kalbar hasil penetapan Periode II Februari 2021 tetap stabil. /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar hasil penetapan Periode II Februari 2021 tetap stabil.

Saat ini, Harga TBS di Kalbar bertahan dengan harga tertinggi Rp2.097,09 per kilogram untuk usia 10-20 tahun. Seperti dikutip Kalbar-Terkini.com dari Antara

"Sempat mengalami sedikit penurunan sebesar Rp0,26 per kilogram, namun masih tetap tembus atau stabil di angka Rp2.000-an per kilogram," ujar Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Heronimus Hero.

Baca Juga: Ekspos Kinerja PLN, 242 Daerah Terpencil di Kalbar Dialiri Listrik Periode 2017-2020

Baca Juga: Nikkei Pimpin Pasar Saham Senin Pagi, Pertumbuhan Manufaktur China jadi Sorotan

Ia menambahkan penurunan harga yang tidak signifikan sejalan dengan penurunan harga CPO atau minyak mentah sawit dan Inti Sawit atau PK.

Periode I harga CPO mencapai Rp9.142,61 dan periode II turun Rp1,21 sehingga menjadi Rp9.141,40 per kilogram. Sedangkan untuk harga PK sendiri periode I 6.642,22 dan periode II juga turun Rp0,81 sehingga menjadi Rp6.641,41 per kilogram.

"Turun naiknya harga adalah hal yang lumrah terjadi. Kemungkinan pada Januari 2021 lalu adalah harga tertinggi. Namun penurunan ini tidak permanen karena ke depan banyak hari besar besar keagamaan seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri. Konsumsi minyak nabati akan meningkat khususnya dari negara timur tengah, India dan negara mayoritas Muslim," kata dia.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Dipatok 46,60 Dolar, Terburuk Sejak Juni 2020

Baca Juga: Ekonom Sebut Elit Anggap Masyarakat Adat Tebelakang, Faisal: UU Adat Sudah 10 Tahun

Ia berharap harga TBS kelapa sawit, karnel dan CPO terus stabil dan berada di tren harga tinggi. Sehingga terjadi pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dari sektor perkebunan yang selama ini telah berperan besar agar terus terjaga.

"Pemerintah terus melakukan pembinaan dan pendamping agar semua berjalan sesuai aturan dan industri sawit tetap memberikan kontribusi besar untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan daerah," kata dia.

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar optimis produksi dan harga CPO pada 2021 tetap baik.

"Jika mengulas sifat iklim tahun 2019 – 2020 yang cukup kondusif bagi sektor perkebunan sawit, optimis produksi dan harga CPO pada tahun 2021 ini akan tetap baik," ujar Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir.

Ia menjelaskan bahwa dari sisi kinerja produksi CPO tetap baik karena diproyeksikan sama dengan produksi 2020 yaitu lebih kurang 6 juta ton terdiri dari 5 juta ton CPO dan 1 juta ton inti sawit atau PK.

Baca Juga: Hari ini Launching Tim Petronas Yamaha, Lihat di Sini Jadwal dan Linknya

Baca Juga: Transformasi Digital Sasar Jutaan UMKM, Presiden Ingin Ekonomi Kerakyatan Segera Bangkit

Sedangkan dari sisi harga CPO, pergerakannya cenderung semakin membaik sejak 2019 dan diperkirakan masih tetap bergerak naik setidaknya sampai semester I- 2021.

Namun demikian, tambahnya, strategi pasar masih harus dikawal terutama terkait dengan efisiensi tata kelola sawit di lapangan.

"Demikian pula serapan pasar global terutama ke negara Cina, India diperkirakan masih tetap baik hal ini dipengaruhi oleh daya saing CPO yang cukup kuat terhadap minyak nabati lain (kedele, jagung) karena produksi yang cenderung terbatas," katanya. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x