ACUAN HARGA TBS SAWIT Jambi 4 Sampai 10 Februari 2022 Naik, Produsen Ramai-ramai Dukung Kebijakan MPO DPO

4 Februari 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi Petani Sawit. Harga acuan TBS sawit di beberapa sentra perkebunan sawit mengalami peningkatan pasca penetapan MPO DPO oleh pemerintah /Istimewa/Antara

KALBAR TERKINI -ACUAN HARGA TBS SAWIT Jambi 4-10 Februari 2022 Naik, Produsen Ramai-ramai Dukung Kebijakan MPO DPO.

Meski keluarnya kebijakan menekan harga minyak goreng di pasaran dengan MPO DPO diprediksi membuat harga TBS merosot, namun hal tersebut tak terbukti.

Di beberapa sentra sawit nasional, harga jual TBS sawit justru mengalami kenaikan.

Baca Juga: PATOKAN HARGA TBS SAWIT, Periode 2 Sampai 8 Februari 2022 Wilayah Jambi dan Sumut, Rata-rata Naik

Berikut acuan harga TBS Sawit wilayah Jambi untuk periode 4-10 Februari 2022 dilansir Kalbarterkini.com dari InfoSawit.com. 

Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Jambi.

Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Jambi periode 4-10 Februari 2022, telah menyepakati harga sawit umur 10 - 20 tahun naik Rp 72,92/Kg menjadi Rp 3.543,73/Kg.

Berikut harga sawit Provinsi Jambi berdasarkan penelusuran InfoSAWIT, sawit umur 3 tahun Rp 2.762,74/Kg.

Baca Juga: HARGA TBS SAWIT 2 Sampai 8 Februari 2022 Riau, Ekomom Ini Kritisi Kebijakan Pemerintah Soal Kebijakan MPO DPO

Sawit umur 4 tahun Rp 2.953,94/Kg; sawit umur 5 tahun Rp 3.089,54/Kg; sawit umur 6 tahun Rp 3.218,38/Kg.

Sawit umur 7 tahun Rp 3.299,53/Kg; sawit umur 8 tahun Rp 3.370,07/Kg.

Sementara sawit umur 9 tahun Rp 3.436,19/Kg dan sawit umur 10-20 tahun Rp 3.543,73/Kg.

Sawit umur 21-24 tahun Rp 3.438,21/Kg, dan sawit umur 25 tahun Rp 3.282,49/Kg.

Baca Juga: Harga CPO Februari Kembali Melambung, Dipicu Merosotnya Suplay TBS Sawit dari Malaysia Karna Hujan dan Covid19

Di mana harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 14.463,23/Kg dan harga Kernel Rp 11.957,64/Kg dengan indeks K 93,37 persen.

Dukung Kebijakan MPO DPO

Apical Group selaku produsen minyak goreng sawit merek Harumas dan Camar, mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menyediakan bahan pokok masyarakat berupa minyak goreng dan ketersediaannya di pasaran.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru terkait harga minyak goreng jenis curah hingga kemasan.

Kebijakan ini berlaku mulai 1 Februari 2022.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dalam kunjungannya di Pasar Kramat Jati, Kamis 3 Februari 2022 menyatakan pemerintah terus meninjau ketersediaan dan keterjangkauan harga-harga minyak goreng.

Baca Juga: Harga TBS Merosot Rp 1.000 per kilo Banjir Bandang yang Mengejutkan Petani Sawit, MAKSI: Harus Kalkulasi Ulang

Terutama setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan terkait Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dengan harga Rp. 14.000.

Untuk kemasan premium, Rp. 13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp. 11.500 untuk minyak goreng curah.

Lutfi juga menyatakan bahwa kebijakan ini bukan hanya upaya pemerintah, tapi juga merupakan dukungan kerja sama dari pemilik CPO sampai pemilik pabrik dan distribusi-distribusinya.

Ditemui pada kesempatan yang sama, RGE Palm Business Director, Bernard A. Riedo, menyatakan perusahaan memastikan pabrik terus beroperasi agar kegiatan produksi tetap berjalan guna menjaga pasokan minyak goreng sawit tetap ada di pasar.

Bernard menyatakan bahwa Apical Group berkomitmen dan mendukung penuh upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Yakni minyak goreng dengan terus menjalankan kegiatan produksi sehingga rantai pasok terus terjaga.

lebih lanjut tutur Bernard, PT Asianagro Agungjaya (AAJ) melakukan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang pada pabrik. Saat ini, kapasitas produksi pabrik AAJ per harinya mencapai 2.300 metrik ton, atau 850.000 metrik ton per tahun.

Dari jumlah itu, kapasitas produksi minyak kemasan dengan merek Camar, Harumas, dan VIP sebesar 531 metrik ton per hari, sedangkan kapasitas tahunan sebesar 180.000 metrik ton.

Untuk margarine dan shortening dengan merek Medalia, Vitas, kapasitas produksi harian mencapai sebesar 357 metrik ton, sedangkan per tahunnya 120.000 metrik ton.

Adapun produk animal nutrition melalui merek Optima, kapasitas produksi hariannya sebesar 72 metrik ton, sedangkan kapasitas tahunan sebesar 24.000 metrik ton.

Terakhir, untuk flake flats, kapasitas produksi hariannya sebesar 16 metrik ton, dan kapasitas tahunannya 5.000 metrik ton.

Tercatat sejak Januari, Apical Group telah menjual lebih dari 30.704 ton minyak kemasan dan minyak curah di pasar domestik melalui saluran distribusi seperti halnya pasar tradisional, serta dan toko ritel.

“Hampir seluruh produk yang diproduksi Apical Group di bawah PT Asianagro Agungjaya dipasarkan untuk pasar domestik, dengan porsi kecil dialokasikan untuk pasar ekspor,” tambah Bernard, dalam keterangan resmi.

Sementara pada tahun 2021, AAJ hanya ekspor sebesar 21% dari keseluruhan produksi, dan 79% untuk pasar domestik yang terdiri dari minyak curah, kemasan, dan minyak industri.

Sehingga secara rata-rata produk yang diekspor AAJ sebesar 20% dari keseluruhan produksi, dan dijual ke pasar domestik 80%.

“Apical Group selalu berkomitmen untuk memproduksi produk-produk berkualitas, memastikan ketersediaan stok minyak berkualitas untuk masyarakat.

Kami pada tahun 2022 masih menargetkan proporsi yang sama untuk ekspor 20% dan dominasi pasar domestik sebesar 80%,” tandas Bernard.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: InfoSawit.com

Tags

Terkini

Terpopuler