VIRAL Uang Koin Kelapa Sawit Rp1000 dibanderol Puluhan Juta, Begini Fakta Sebenarnya

13 Agustus 2021, 13:17 WIB
uang koin kelapa sawit /mancode.id

KALBAR TERKINI – Viral uang koin kelapa sawit seharga Rp 1000 dibanderol puluhan juta, sekitar 50 juta bahkan ada yang menawarkan 100 juta untuk uang koin kelapa sawit tersebut di salah satu marketplace.

Sebelumnya juga kejadian serupa beberapa tahun silam sebagian oknum tertentu membandrol harga puluhan juta hingga ratusan juta untuk uang koin pecahan Rp 1000.

Kominfo memberi tanggapan mengenai hal itu, dengan menyebarluaskan informasi yang berkategori “Disinformasi” melalui laman resminya.

Baca Juga: Denny Darko Menerawang Keberadaan Uang 2T Keluarga Akidi Tio Menggunakan Tarot, Ini Penjelasannya

“Belakangan ini viral mengenai postingan harga uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit yang memiliki harga jual sangat fantastis hingga pululuhan bahkan ratusan juta rupiah.

Faktanya, harga jual uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit yang pernah digunakan untuk bertransaksi berkisar Rp2.500-Rp5.000 saja.

Jika kondisi uang koin itu masih bagus, maka harga berkisaran Rp10.000-Rp15.000.

Harga yang paling mahal adalah variasi proof atau koin yang dicetak khusus,” kalbarterkini melansir melalui laman resmi kominfo, memberi informasi hoaks terhadap harga uang koin kelapa sawit yang beredar di media sosial.

Baca Juga: 8 Aplikasi Google Play Store Bisa Curi Data dan Uang Anda, Mengandung Joker Malware

Beberapa kolektor senior yang terbilang sudah cukup lama mengoleksi uang kuno menangapi hal serupa bahwa beberapa postingan mengenai hal itu yang tersebar di media sosial hanya hoaks.

Salah satu kolektor tersebut adalah Suhartono, kolektor asal balikpapan, kalimantan Timur. Pria yang senang disebut silver addict menjelaskan harga jual uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit yang pernah digunakan untuk bertransaksi berkisar Rp2.500-Rp5.000 saja.

Jika kondisi uang koin itu masih bagus, maka harga berkisaran Rp10.000-Rp15.000.

Harga yang paling mahal adalah variasi proof atau koin yang dicetak khusus. Namun, untuk variasi koin itu sangat langka dan hanya beredar di kalangan kolektor saja.

Baca Juga: 27 Daftar Hobi yang Bisa Menghasilkan Uang Untuk Ibu Rumah Tangga

“Bahkan dalam lelang internasional yang diadakan di jakarta belum lama ini harga penutupan koin proof kelapa sawit hanya berkisar 1,5 juta hingga 2 jutaan saja,” kata suharto, kalbarterkini.com melansir dari website merahputih.com.

Dia juga menjelaskan bahwa bahan dasar koin cetakan tahun 1991 sama seperti tahun lainnya yaitu tembaga aluminium.

Sebelumnya juga banyak isu yang beredar di media sosial mengenai uang kuno itu yang sering dipercaya oleh masyarakat seperti koin emas Soekarno bertahun 1818.

Hingga ada isu platinum dan emas JM yang bisa ditarik dari alam gaib, uang Rp 100 kapal layar 1991, koin Rp 100 tahun 1971 dengan pohon kelapa berjumlah dua buah.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang Puluhan Juta Sebagai Content Creator PRMN 2021, Begini langkah-langkahnya!

“Banyaknya yang percaya kepada isu-isu tidak benar tersebut menggambarkan masyarakat yang kurang numismatik (studi atau kegiatan mengumpulkan mata uang, seperti mata uang kuno),” ujar suharto.

Ia juga menambahkan, mengenai uang jadul beberapa yang fakta dan benar mengenai harganya sampai puluhan juta hingga ratusan juta seperti koin emas bergambar komodo nominal Rp 100.000 tahun 1974 dapat dihargai 30 an juta rupiah.

Sedangkan pada uang kertas, seri penjajahan belanda, seri wayang terbitan De Javasche Bank pecahan 1000 gulden dalam setiap pelelangan tembus dengan harga Rp 300 juta rupiah.

Masih ada beberapa lagi uang koin dan kertas kuno yang dihargai puluhan dan ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Selain Amankan BB Uang Rp 640 Juta, KPK Tetapkan 7 Tersangka Sebagian Besar Camat di Nganjuk, ini Daftarnya

Sebelum menerima informasi seperti ini dari awal, alangkah baiknya untuk mencari tahu mengenai hal itu dari para kolektor senior terpercaya dan kolektor lainnya yang sudah banyak mengalami pengalaman di dunia transaksi uang kuno.

Hal itu agar tidak menerima pengetahuan yang bersifat hoaks dan bahkan lebih parah mengalami kerugian.

Bank Indonesia (BI) juga sebelumnya memberi tanggapan yang sama bahwa berita itu adalah hoaks atau pihak tertentu yang iseng.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler