Gawai Dayak Iban di Sarawak: Babi dan Nila 'Bersaing Ketat'!

- 6 Juni 2022, 14:23 WIB
Lazarus berfoto bersama masyarakat adat pada perayaan Pekan Gawai Dayak ke 36 di Pontianakdayak
Lazarus berfoto bersama masyarakat adat pada perayaan Pekan Gawai Dayak ke 36 di Pontianakdayak /ari/

Tidak ada ajian yang disiapkan di dapur tanpa persetujuannya.

Sementara daging babi masih 'bertahta' di bagian penting di atas meja Gawai di rumah panjang di Lubok Antu, 'si babi mendapat ancaman serius dari ikan nila'.

Ikan ini tidak hanya murah, tetapi juga berlimpah di danau bendungan pembangkit listrik tenaga air di dekatnya.

Perayaan dimulai dengan sungguh-sungguh di malam hari pada 31 Mei 2022.

Tidak seperti kebanyakan rumah panjang lainnya, Sebangkie Panjai tidak mengadakan kontes 'kumang
atau 'keling'.

Ini adalah nama dari semacam kontes kecantikan untuk memilih wanita lajang tercantik (kumang), dan pria paling macho (keling) dari rumah panjang yang biasanya diadakan di Gawai Dayak pada malam hari.

Namun, ini bukan karena rumah panjang tidak memiliki cukup banyak orang muda yang memenuhi syarat untuk ambil bagian.

“Mereka hanya ingin melakukan hal yang berbeda,” kata Francis Ranggau, anggota panitia penyelenggara Gawai Dayak.

Sebaliknya, rumah panjang mengadakan kontes slapstick, yang pasti akan membawa lebih banyak kesenangan dan tawa.

Salah satu kontes semacam itu disebut 'engkeratong', yakni kontes untuk memilih penghuni rumah panjang yang paling jelek, dan paling kotor.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x