Bulan Muharam Dihindari untuk Pernikahan, Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Menikah di Bulan Haram

- 12 Agustus 2022, 00:55 WIB
Karomah Ali bin Abi Thalib, mampu menyambung tangan yang potong.
Karomah Ali bin Abi Thalib, mampu menyambung tangan yang potong. /Tangkap layar twitter @PretiWn./

Masyarakat Jawa biasanya melaksanakan hajatan pernikahan pada bulan Dzulhijjah (besar).

Bulan tersebut dipercaya sebagai bulan keselamatan. Maka pada bulan ini, banyak digelar pernikahan.

Selain itu, bulan yang dianggap bagus untuk hajatan pernikahan adalah bulan Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban.

Kebiasaan orang Jawa sejak dulu, orang tua dari anak yang akan menikah pergi terlebih dahulu kepada orang yang dianggap ahli dalam ilmu primbon atau pada umumnya kepada kiai yang paham ilmu tersebut.

Tujuannya, mencari waktu baik untuk menikahkan anaknya, agar perjalanan hidupnya menjadi lancar.

Tak heran kebiasaan dan kepercayaan hari buruk dan baik itu masih dipelihara.

Sejatinya, kepercayaan seperti itu bukan hanya monopoli orang Jawa.

Sejarah bangsa Arab jahiliyah mempunyai cerita yang sama perihal penentuan waktu pernikahan, yaitu tidak boleh menikah di bulan Syawal, karena dipercaya sebagai bulan yang sial.

Kemudian Islam membantah itu melalui pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah pada bulan Syawal.

Hal tersebut seperti dalam sebuah hadis Imam Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairy al-Nisabury, Shahih Muslim, juz 1, bab Istihbab al-tazawwaj al-tazwij fi syawal wa istihbab al-dukhul fihi. Kitab Nikah. Bairut: DKI, 1991, halaman: 1039).

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: kalam ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah