Turki Pamerkan Kembali Jubah Nabi Muhammad: Selalu Menguras Airmata Pengunjung

- 12 Juli 2022, 20:38 WIB
Pemandangan Jubah Nabi Muhammad di Masjid, Istanbul, Turki, 22 April 2022.
Pemandangan Jubah Nabi Muhammad di Masjid, Istanbul, Turki, 22 April 2022. /AA PHOTO via Daily Sabah

Air perasan dari jubah jatuh ke dalam kuali dengan sangat hati-hati agar tidak jatuh ke tanah.

Setelah selesai, air dituangkan ke dalam sejumlah besar Botol Venice-Chrystl, berisi sekitar setengah liter kemudian disegel dengan Segel Agung.

Jubah dijemur sampai hari kedua puluh Ratnazan, dan kemudian Kaisar Ottoman akan mengawasi langsung proses penyimpanannya ke dalam peti.


Adapun Segel Suci atau Mühr-ü Şerif dalam bahasa Turki itu, disimpan di dalam kotak kayu hitam kecil di ceruk yang dipotong di dinding dekat kaki dipan di ruang relik di Istana Topkapi.

Segel itu sendiri terbungkus kristal, kira-kira tiga kali empat meter, dengan pinggiran gading. Segel ini terakhir kali digunakan pada abad ke-17 untuk mencap dokumen kerajaan.

Segel itu adalah sepotong batu akik merah berbentuk persegi panjang, panjangnya sekitar satu sentimeter bertuliskan: 'Allah' di baris pertama, dan 'Muhammad Rasul Utusan Allah' di baris kedua.

Menurut tradisi historiografi Muslim, stempel asli Nabi Muhammad diwarisi oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman, tetapi hilang oleh Utsman di sebuah sumur di Medina.

Utsman disebut telah membuat replika segel, dan segel ini diduga ditemukan ketika Ottoman menaklukkan Baghdad pada 1534 kemudian dibawa ke Istanbul.***

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah