KALBAR TERKINI - Terdapat perbedaan yang sangat mencolo ketika kita hendak menjalankan sholat tahajud di bulan biasa dan bulan ramadhan.
Ini karen biasanya kita mengerjakan sholat witir sebagai penutup sholat tarawih.
Lalu, bagaimana sebenarnya mengerjakan sholat tahajud di bulan ramadhan, berikut penjelasannya.
Memang di bulan ramadhan ini kita bisa melaksanakan lebih banyak pahala termasuk menambah shalat malam.
Ulama berpendapat bahwa shalat tahajud tetap boleh dilaksanakan pada bulan ramadhan berdasarkan alasan beriku ini
Perintah mengerjakan shalat malam
Shalat malam adalah salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan karena sebagaiamana hadits yang menyebutkan bahwa shalat yang lebih baik setelah shalat fardu adalah shalat malam termasuk shalat tahajud.
Baca Juga: Tata Cara Salat Tahajud, Waktu , Dzikir dan Doa Dalam Salat Tahajud
Adapaun pahala yang dipeopleh dari shalat tarawih dan shalat tahajud adalah seperti shalat semalam suntuk sesuai hadits Rasulullah SAW
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” (HR. Tirmidzi).
Baca Juga: 15 Keutamaan Sholat Tahajud, Berikut Bacaan Niat dan Tata Caranya Beserta Penjelasan Tentang Witir
2. Rakaat shalat malam tidak terbatas
Sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At Tahmid menjelaskan bahwa rakaat shalat malam tidak terbatas
فَلاَ خِلاَفَ بَيْنَ المسْلِمِيْنَ أَنَّ صَلاَةَ اللَّيْلِ لَيْسَ فِيْهَا حَدٌّ مَحْدُوْدٌ وَأَنَّهَا نَافِلَةٌ وَفِعْلٌ خَيْرٌ وَعَمَلٌ بِرٌّ فَمَنْ شَاءَ اِسْتَقَلَّ وَمَنْ شَاءَ اِسْتَكْثَرَ
“Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa shalat malam tidak ada batasan raka’atnya.
Shalat malam adalah shalat nafilah (shalat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan.
Baca Juga: 4 Manfaat Sholat Tahajud, Mulai Dari Mendekatkan Diri Kepada Allah hingga Menghapus Dosa
Seseorang boleh mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.”( HR At-Tamhid)
Berdasarkan hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa setelah shalat tarawih kemudian tidur kita bisa melaksanakan shalat lagi yaitu shalat tahajud setelah bangun tidur misalnya sebelum sahur.
3. Menutup shalat malam dengan witir
Shalat tahajud boleh dilaksanakan di bulan ramadhan namun tidak ditutup dengan shalat witir jika pada saat shalat tarawih seseorang sudah menutupnya dengan witir.
Atau jika ingin tetap shalat witir setelah shalat tarawih dibolehkan untuk menggenapkan shalat witir yang dilakukan dengan imam dengan cara menambahnya satu rakaat.
Hal ini sesuai hadits yang dituturkan oleh Aisyah RA
كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّيصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam).
Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at).
Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk.
Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’.
Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (HR. Muslim)
dan juga berdasarkan hadits berikut :
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat malam itu dua raka’at salam, dua raka’at salam.
Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.” (HR. Bukhari)
Berdasarkan dalil-dalil diatas maka dapat disimpulkan bahwa hukum shalat tahajud saat bulan ramadhan adalah dibolehkan atau sah jika sesuai dengan syarat sah shalat tahajud.
Kita bisa melaksanakan shalat tahajud sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah SWT dan menambah amalan kita dibulan ramadhan.***