Seseorang boleh mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.”( HR At-Tamhid)
Berdasarkan hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa setelah shalat tarawih kemudian tidur kita bisa melaksanakan shalat lagi yaitu shalat tahajud setelah bangun tidur misalnya sebelum sahur.
3. Menutup shalat malam dengan witir
Shalat tahajud boleh dilaksanakan di bulan ramadhan namun tidak ditutup dengan shalat witir jika pada saat shalat tarawih seseorang sudah menutupnya dengan witir.
Atau jika ingin tetap shalat witir setelah shalat tarawih dibolehkan untuk menggenapkan shalat witir yang dilakukan dengan imam dengan cara menambahnya satu rakaat.
Hal ini sesuai hadits yang dituturkan oleh Aisyah RA
كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّيصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam).
Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at).
Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk.