Lebaran Ketupat Digelar di Jawa hingga Gorontalo, Berikut Berbagai Festival Merayakan Lebaran Ketupat

18 Mei 2021, 09:20 WIB
Tradisi Lebaran Ketupat di wilayah Jawa /Istimewa/@AntaraJatim

KALBAR TERKINI – Makanan Ketupat memang tak jauh dari tradisi Lebaran yang dirayakan Umat Islam setiap tahun setelah satu bulan lamanya berpuasa di bulan Ramadhan.

Tapi di sebagian wilayah di tanah air, ada mengenal istilah Lebaran Ketupat yang biasanya jatuh pada hari ke tujuh Idul Fitri.

Khususnya di beberapa wilayah di Pulau Jawa, tradisi Lebaran Ketupat selalu dilaksanakan.

Baca Juga: Opor Ayam Sajian Wajib Pendamping Ketupat, Berikut Resep dan Cara Memasaknya Lengkap

Ada juga beberapa wilayah di luar pulau Jawa yang melaksanakannya seperti NTB dan Gorontalo.

Lebaran ketupat merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Jawa, dan biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri atau tepatnya tanggal 8 Syawal.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, Perayaan lebaran ketupat ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak saudara.

Berbagai macam sajian ketupat disajikan dalam menyambut makna tradisi lebaran ketupat.

Cara merayakannya pun macam-macam tergantung kearifan lokal daerah tersebut.

Baca Juga: Gelar Operasi Ketupat Tahun 2021, Polda Kalbar Fokus Penyekatan Cegah Penyebaran Covid-19

Penasaran kan? Simak cara dari berbagai daerah berikut dalam merayakan lebaran ketupat.

Magelang

Rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan.

Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an tersebut diadakan untuk memperingati Syawalan atau Lebaran Ketupat.

Sedikitnya ada 150 balon udara tradisional yang diterbangkan sebagai tanda Syawalan.

Pelepasan balon udara dilakukan di dua tempat, yaitu di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.

Kudus                                

Lebaran ketupat di daerah Kudus, Jawa Tengah lebih dikenal sebagai ‘Syawalan’, dan dirayakan dengan prosesi ‘Kirab gunungan Seribu Ketupat’.

Baca Juga: Tips Sehat Setelah Lebaran, Baca Tiga Tips Menjaga Pola Makan Agar Silaturahmi Anda Tak Terganggu

Gunungan tersebut terdiri dari susunan seribu ketupat dan ratusan lepet yang diarak dari rumah kepala desa setempat menuju Masjid Sunan Muria.

Selain gunungan, masyarakat juga menggelar tradisi ziarah ke Makam Sunan Muria.

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan minum air dan mencuci tangan dan kaki dengan air dari gentong peninggalan Sunan Muria.

Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur warga setelah menjalani puasa dibulan Ramadan.

Pasuruan

Jika di daerah lain Lebaran Ketupat diisi dengan festival atau acara keagaman, lain halnya di Pasuruan.

Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran 2021 Ditetapkan 4 Hari, Berikut Tanggalnya dan Daftar Lengkap Libur Bersama 2021

Warga Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan punya cara unik untuk memperingati perayaan ini, yakni dengan menggelar lomba skilot.

Skilot merupakan perayaan tahunan di mana para peserta beradu cepat dengan berselancar di atas lumpur.

Caranya dengan menekuk satu kaki di atas papan selancar, sedangkan kaki yang lainnya digunakan untuk mengayuh papan.

Skilot sendiri berasal dari dua kata, yakni sky yang dalam bahasa Inggris berarti selancar dan cellot, bahasa Madura yang berarti lumpur.

Tak hanya jadi ajang adu ketangguhan, acara ini juga menjadi tontonan dan hiburan warga sekitar.

Lombok                                      

Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Timur menyebut tradisi ini dengan nama Lebaran Topat, yang dimeriahkan dengan tradisi nyangkar.

Baca Juga: Liburan Lebaran Idul Fitri, Objek Wisata di Kalbar Buka dengan Pengawasan Satgas Covid-19

Nyangkar merupakan tradisi nenek moyang orang Sasak saat merayakan Lebaran Topat.

Masyarakat Lombok akan melakukan arak-arakan cidomo hias (angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda, semacam delman atau andong) yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan di makam Loang Baloq.

Arak-arakan tersebut berangkat dengan diiringi lantunan sholawat nabi. Sesampainya di makam, masyarakat akan melakukan zikir dan doa bersama.

Lalu, perayaan ini diakhiri dengan potong ketupat dan makan bersama di Taman Loang Baloq.

Gorontalo

Baca Juga: Rekomendasikan Bipang Ambawang Oleh-oleh Lebaran, Presiden Jokowi Bikin Gaduh Netizen Tanah Air

Awalnya, tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo hanya dirayakan oleh ‘orang Jaton’ atau sebutan akrab untuk keturunan Jawa-Tondano.

Namun, kini hampir semua warga Gorontalo turut merayakan tradisi Lebaran Ketupat.

Sebelum merayakan lebaran ketupat, warga akan menjalankan ibadah puasa sunah di bulan Syawal selama enam hari.

Berbeda dengan perayaan di daerah lainnya, Lebaran Ketupat di Gorontalo dirayakan dengan menyelenggarakan open house, khususnya di daerah ‘orang Jaton’ seperti Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo.

Menu utama yang disajikan adalah ketupat dan opor ayam. Karena sifatnya open house, jadi siapa saja boleh lho menikmati hidangan tersebut.

Bagaimana menarik bukan? Kalau di daerah kalian ada kah Lebaran Ketupat dan apa yang dilakukan masyarakat untuk merayakannya.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler