Taurat Berisi 10 Perintah Tuhan, Ini Penjelasan Tentang Isi 4 Kitab Allah SWT Yang Wajib Diimani Umat Islam

10 Mei 2021, 10:06 WIB
Kitab suci Al-Quran. /Pixabay.com/Freebasic/

KALBAR TERKINI – Iman Kepada Kitab Allah menjadi hal yang wajib bagi setiap umat Islam karena masuk rukun iman.

Seperti Allah SWT jelaskan dalam Al Quran, ada empat kitab yang pernah Allah turunkan yakni Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran.

Empat kitab tersebut Allah wahyukan kepada empat nabi berbeda melalui satu malaikat yang sama yakni jibril.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-27 Ramadhan, Seperti Sudah Membaca Seluruh Kitab Yang Diturunkan Kepada Nabi

Untuk lebih mengenal empat kitab Allah SWT tersebut, Kalbar-Terkini.com uraikan sebagai berikut. 

Taurat

Taurat merupakan satu dari beberapa kitab-kitab Allah. Kitab Taurat merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa AS pada sekitar abad ke-12 SM.

Sebagaimana diketahui, Nabi Musa adalah utusan Allah untuk Bani Israil. Oleh karena itu, Taurat juga disampaikan untuk kaum tersebut.

Seperti yang telah Allah firmankan di dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ ayat kedua, yang berbunyi:

Baca Juga: Mengenal Kota Tarim-Yaman, Kota Seribu Wali dan Peran Besarnya Terhadap Islam di Nusantara

وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًا

Artinya:

“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami menjadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ”Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.”

Taurat juga merupakan istilah yang berasal dari bahasa Ibrani, yaitu tauran yang berarti ‘petunjuk’.

Secara istilah, pengertian Taurat adalah lembaran-lembaran berisi kalimat-kalimat yang diturunkan kepada Nabi Musa alaihissalam di Gunung Tur (Tursina).

Isi pokok Kitab Taurat adalah sepuluh ajaran Allah, atau dikenal juga dengan The Ten Commandments atau 10 hukum.

Baca Juga: Sahabat dan Salafus Shalih Menangis Hebat di Penghujung Ramadhan, Ini Alasannya

Sepuluh firman Allah tersebut menjelaskan hukum-hukum syariah, akidah, serta mengabarkan akan datangnya seorang nabi dari keturunan Ismail alaihissalam.

Ajaran

Berikut sepuluh firman Allah yang kemudian dituangkan dalam Kitab Taurat.

Jangan ada padamu, Tuhan lain di hadirat-Ku

Tidak boleh membuat patung atau ukiran dan tak boleh pula menyembahnya karena Aku Tuhan Allah-mu.

Jangan kamu menyebut Tuhan Allah-mu dengan sia-sia

Selalu mengingat hari sabat (sabtu), supaya kamu sucikan dia

Hormatilah ibu bapakmu

Jangan saling membunuh sesama manusia

Tidak boleh berbuat cabul (berzina)

Jangan mencuri

Tidak boleh menjadi saksi palsu (berdusta)

Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain (dengan cara yang tidak halal)

Selain berisi syariat atau hukum dan kepercayaan yang benar, Taurat juga berisi tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Nabi Musa a.s.

Adapun kitab Taurat juga disebutkan dalam ayat suci Al-Quran surat Ali ‘Imran ayat 3 yang berbunyi:

نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ

Artinya:

“Dia menurunkan Al Kitab (Al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”

Zabur

Kata zubur yang memiliki arti ‘menulis’ adalah bentuk jamak dari zabur.

Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Dalam bahasa Arab, Zabur juga disebut dengan mazmur dan jamaknya mazamir yang artinya merupakan nyanyian rohani yang dianggap suci.

Zabur juga merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah. Dan kita sebagai umat Islam wajib mengimaninya.

Kitab suci yang kedua ini diwahyukan kepada seorang raja bangsa Israil di Kanaan, yaitu yang dikenal sebagai Nabi Daud alaihissalam.

Sebagian besar pendapat menerangkan bahwa kitab ini turun pada sekitar abad ke-10 Sebelum Masehi.

Sebagaimana diketahui, Nabi Daud dikenal sebagai sosok yang dibekali Allah memiliki suara yang merdu.

Kitab Zabur pun berisi mazmur, yaitu nyanyian pujian kepada Allah yang melukiskan limpahan nikmat-nikmat-Nya kepada Nabi Daud.

Juga tentang syariat dan hukum yang sesuai dengan kitab sebelumnya, yakni Taurat.

Firman Allah yang menegaskan tentang keberadaan Kitab Zabur tertuang dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 163. Berikut bunyi ayat tersebut:

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Artinya:

”Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya.

Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, Sulaiman. Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”

Ajaran

Kitab berisi kumpulan ayat suci ini terdiri dari 150 surat, kesemuanya dituliskan dalam bahasa Qibti.

Nyanyian rohani Nabi Daud AS terdiri dari lima macam, yaitu nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi).

Selain itu nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur, ratapan-ratapan jemaah, ratapan dan doa individu, dan nyanyian untuk raja.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa di dalam kitab Zabur tidak terdapat hukum-hukum atau syariat.

Isi di dalamnya adalah hikmah, nasihat, pujian, dan sanjungan kepada Allah SWT.

Namun, diperintahkan juga kepada Nabi Daud AS untuk melanjutkan syariat yang sudah ada dari zaman Nabi Musa AS.

Sementara itu, ada pula pendapat lain mengenai isi pokok Kitab Zabur adalah seperti yang termuat dalam Mazmur 146 milik Nasrani. Berikut sejumlah kandungan inti dari ayat tersebut.

Ajaran untuk menjunjung Allah dan memuji-Nya.

Perintah untuk mengikuti pemimpin yang memuliakan Allah dan meyakini-Nya dengan sepenuh hati bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Petunjuk tentang kekuasaan Allah yang mutlak dan kekekalan-Nya.

Injil

Seperti yang kita ketahui, Allah menurunkan Injil kepada Nabi Isa AS Kitab ini diturunkan pada sekitar awal abad pertama tahun masehi.

Lokasi turunnya adalah di Yerusalem, tempat Nabi Isa alaihissalam menyebarkan ajaran Allah Ta’ala.

Penjelasan tentang kitab ini terdapat pada Al-Quran surah Al Hadid ayat 27 :

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً

Artinya:

”Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam.

Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya …”

Istilah injil berasal dari bahasa Ibrani yang berarti ‘kabar gembira’. Kabar gembira yang dimaksud adalah berita datangnya utusan Allah terakhir yang akan menjadi nabi untuk seluruh alam.

Tentu kamu sudah bisa menebaknya. Benar sekali, dia adalah Nabi Muhammad.

Ajaran

Menurut berbagai sumber, kitab Injil yang asli ditulis dalam bahasa Suryani.

Isinya mengenai perintah kepada manusia untuk percaya kepada Allah Ta’ala. Caranya adalah dengan meng-Esa-kan dan tidak menyekutukan Allah.

Di dalam Kitab Injil juga berisi perintah. Jadi, ada beberapa hukum di Taurat yang dihapus dengan kedatangan Injil.

Hal ini karena hukum di dalam Taurat sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman saat itu.

Selain itu, juga ada keterangan tentang lahirnya nabi terakhir pada akhir zaman yang sekaligus menjadi penutup para nabi dan rasul.

Para ulama menilai bahwa Kitab Injil yang beredar pada masa kini hampir sama seperti Taurat, yakni telah mengalami perubahan yang luar biasa.

Umat Kristiani saat ini memakai empat kitab, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes.

Adapun Kitab Injil modern dan dijadikan pedoman oleh umat Nasrani adalah karangan manusia, berisikan tentang kehidupan Nabi Isa alaihissalam.

Ajaran kepercayaan yang terkandung di dalamnya bukanlah pendapat dari Al-Hawariyyun (12 pengikut, teman, dan murid Nabi Isa as.), melainkan hasil pemikiran Paulus.

Namun, ada satu kitab lagi, yaitu Injil Barnabas yang dikarang oleh Barnaba.

Naskah asli Kitab tersebut diperkirakan telah berumur 1.500 tahun. Banyak ulama muslim yang berpendapat bahwa isi Injil Barnabas justru lebih berkesesuaian dengan ajaran tauhid.

Hal tersebut cukup berdasar, mengingat salah satu keterangan di dalam Injil Barnabas juga memuat tentang berita datangnya utusan Allah terakhir setelah Nabi Isa.

Selain itu, juga tentang sosok Yudas Iskariot dan keterangan bahwa Nabi Isa a.s. tidak disalib.

Al-Quran

Kitab-kitab Allah terakhir dan yang paling wajib diimani adalah Al-Quran al-Karim. Tentu saja umat Islam lebih familiar dengan kitab satu ini.

Al-Quran inilah yang menjadi pegangan sekaligus pedoman umat Islam dalam menjalani kehidupannya.

Kitab suci Al-Quran diturunkan kepada utusan Allah yang terakhir, yaitu Muhammad saw.

Wahyu-wahyu di dalamnya turun secara berangsur-angsur. Lama waktunya adalah 23 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari.

Wahyu pertama turun pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 Masehi. Tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai Nuzulul Quran.

Turunnya wahyu pertama itu di saat Nabi Muhammad sedang berdiam di Gua Hira. Malam itu juga sekaligus menandai peresmian kenabian beliau.

Momen tersebut terekam dalam Surat Al-Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

Artinya:

“Di bulan Ramadhan, di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…”

Sejak pertama kali, Nabi Muhammad menyampaikan ayat-ayat Al-Quran secara lisan.

Sementara, para pengikutnya menghafal atau mencatatnya pada berbagai media.

Misalnya pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit hewan, sampai tulang belulang binatang mati.

Penyusunan mushaf Al-Quran baru terjadi sepeninggal Rasulullah SAW.

Jadi, mungkin saja Rasulullah sendiri belum pernah melihat buku atau mushaf Al-Quran secara utuh, seperti yang umat Islam kenal pada masa sekarang.***

 

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler