PENYEBAB Buta Warna Parsial dan Gejalanya, Bisakah Disembuhkan?

- 31 Mei 2022, 19:19 WIB
ilustrasi tes buta warna
ilustrasi tes buta warna /

KALBAR TERKINI - Fahri Fadilah Nur Rizki, trending usai yang gagal menjadi polisi.

Penyebab gagalnya Fahri Fadilah Nur Rizki karena menderita buta warna Parsial.

Lalu apakah buta warna parsial itu dan apa yang menjadi penyebabnya? Simak juga gejala yang dialami ketika seseorang mengalami buta warna parsial.

Buta warna adalah kondisi mata yang tidak mampu mata melihat warna secara normal.

Penderita penyakit ini sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total).

Baca Juga: PENYAKIT 'AIN Dalam Pandangan Islam, Penyakit Mematikan yang Bersumber dari Sikap Hasad dan Pandangan Mata

Umumnya buta warna adalah penyakit bawaan dari lahir dan banyak diderita oleh pria dibanding wanita.

Buta warna adalah penyakit seumur hidup.

Penderita buta warna dapat beradaptasi dengan kondisi ini, dengan bantuan dokter yang akan memberikan penanganan sesuai dengan jenis buta warna yang diderita.

Lalu apa penyebab buta warna?

Penyebab buta warna terbagi menjadi tiga, yakni sebagai berikut:

Baca Juga: APA ITU MATA MALAS? Samakah dengan Juling? Simak Gejala dan Penyebabnya, Biasanya Terjadi Pada Anak

  1. Keturunan

Pada sebagian besar kasus, buta warna diturunkan dari orang tua ke anak.

Buta warna turunan umumnya memengaruhi kedua mata.

Tingkat keparahan buta warna pada penyakit turunan bisa ringan, sedang, hingga berat, dengan derajat keparahan yang tidak akan berubah hingga akhir hidup penderitanya.

  1. Sebab lain

Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab buta warna:

Baca Juga: DISIARKAN INDOSIAR, Ini Jadwal FIFA Match Day, Indonesia vs Bangladesh, Lengkap dengan Susunan Pemain

-Penyakit tertentu yang bisa menurunkan kemampuan melihat warna, seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, leukemia, atau kecanduan alkohol

-Efek samping obat, seperti digoxin, ethambutol, phenytoin, sildenafil, dan hydroxychloroquine

-Paparan zat kimia, misalnya carbon disulfide yang digunakan dalam industri rayon, atau styrene yang dimanfaatkan dalam industri plastik dan karet

-Cedera mata, misalnya akibat kecelakaan atau benturan.

  1. Usia

Seiring usia bertambah, kemampuan mata dalam menangkap cahaya dan warna akan menurun sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam membedakan warna.

Lebih buruk jika seseorang juga menderita katarak.

Ada dua jenis buta warna yaitu:

Buta Warna Parsial atau kondisi tak bisa membedakan warna tertentu

Buta Warna Total atau tak bisa membedakan semua warna.

Berikut gejala buta warna:

Sulit mengikuti pelajaran di sekolah yang berhubungan dengan warna

Sulit membedakan warna lampu lalu lintas

Sulit membedakan warna obat

Sulit membedakan warna buah yang mentah dengan yang sudah matang, atau menentukan tingkat kematangan makanan yang sedang dimasak.

Belum ada metode pengobatan yang dapat mengembalikan kemampuan penderita buta warna melihat warna sepenuhnya.

Namun, pasien bisa melatih diri agar terbiasa dengan buta warna yang dideritanya.

Bagi orang tua, penting untuk mengenali gejala dan tanda-tanda buta warna pada anak.

Tujuannya adalah agar orang tua bisa membantu anak beradaptasi dengan kondisinya sehingga aktivitas belajar atau kesehariannya dapat berjalan normal.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x