Manusia Tercipta dari Molekul Meteorit: Seiring Hujan Asteroid yang Membentuk Bulan 4,5 Miliar Tahun Silam

- 2 Februari 2022, 15:06 WIB
Meteorit di Gurun Sahara
Meteorit di Gurun Sahara /Twitter/

Biomolekul tersebut, pada gilirannya, adalah blok pembangun nukleobasa, ribosa, dan nukleotida, yang kemudian membentuk RNA.

Para peneliti dalam risetnya menemukan fakta bahwa hidrogen sianida dapat menghujani atmosfer, ibarat ke kolam kecil yang hangat, di mana senyawa tersebut menyatu dengan molekul alami lainnya.

Penelitian ini juga menemukan bahwa selama periode 100 juta tahun, sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu, jumlah hujan hidrogen sianida ke 'kolam', cukup untuk menciptakan konsentrasi tinggi adenin, salah satu komponen RNA.

Akhirnya, ketika meteorit berhenti jatuh, tingkat hidrogen di atmosfer turun.

Tetapi pada saat itu, adenin yang cukup, mungkin telah dibuat untuk memulai pembentukan untaian RNA, yang mungkin telah memicu eksplorasi replikasi diri, dan tahap awal kehidupan, menurut para peneliti.

Meskipun bentuk-bentuk kehidupan awal ini akan dianggap sangat primitif dari perspektif kehidupan modern, untaian RNA yang menggandakan diri dan mengkatalisis.

Sudah merupakan molekul yang sangat kompleks, dan penampilannya tentu mencakup banyak reaksi pendahulu.

Hasil studi ini pertama kali diterbitkan dalam database pracetak arXiv pada 3 Januari 2022, dan diterima untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal.***

 

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah