KALBAR TERKINI – Perayaan Sambut Tahun Baru Di Beberapa Negara Ini Cukup Unik Seperti Menaburkan Garam di Depan Pintu ataupun Membunyikan Loncek 108 kali.
Seperti di Jepang, setiap kuil akan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali saat menyambut tahun baru.
Dengan melakukan ini dipercaya dapat membersihkan diri setiap orang karena 108 kali bunyi lonceng dapat diartikan sebagai 108 pikiran kotor.
Berikut beberapa tradisi unik saat sambut Tahun Baru dari berbagai negara.
- Mengecat Merah Pintu Depan Rumah di China.
Tak hanya Jepang, China punya caranya tersendiri untuk memaknai pergantian Tahun Baru.
Negara tirai bambu ini punya tradisi mengecat pintu dan meletakkan guntingan pita merah di jendela dan pintu sebagai tanda keberuntungan untuk tahun kedepannya.
Penyebabnya, mereka percaya warna merah memiliki arti keberuntungan dan kebahagiaan.
Baca Juga: TINGGAL PILIH, Berikut Link Twibbon Sambut Tahun Baru 2023 Lengkap dengan Cara Pasanganya
- Festival Songkran di Thailand
Di Thailand akan festival Songkran yang dilakukan selama tiga hari.
Festival ini dilakukan dengan saling menciprati, menyemprot, dan menyiram air kepada siapapun yang ditemui di jalan.
Adapun, tahun baru di Thailand terjadi pada April setiap tahunnya.
- Celana Dalam Berwarna Merah Muda di Argentina
Masyarakat di Argentina percaya bahwa menggunakan celana dalam warna pink di tahun baru bisa mendatangkan jodoh.
Dan jika ingin mendapatkan keberuntungan dalam pekerjaan, masyarakat Argentina biasanya akan mengonsumsi kacang hijau pada tahun baru.
- Menaburkan Garam di Depan Pintu di Turki
Yang uni di Turki saat sambut tahun baru adalah mereka selalu menyiapkan garam setiap perayaan tahun baru.
Hal ini dikarenakan tepat setelah lonceng pergantian tahun baru berdentang, masyarakat Turki akan membuka pintu rumah dan menaburi garam di depan pintu.
Hal ini dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan kelimpahan terhadap rumah tersebut.
- Melempar Bunga Putih ke Lautan di Brazil
Saat hari pertama tahun baru, masyarakat Brazil melemparkan bunga-bunga berwarna putih ke lautan.
Melempar bunga putih ke laut dilakukan sebagai penghormatan kepada Dewi Lautan.
Mereka percaya, permohonan dan harapan yang mereka lantunkan saat melemparkan bunga putih ini juga bisa jadi kenyataan.***