KALBAR TERKINI - Saat ini kepolisian masih melacak identitas sebagian korban dari Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Kepolisian mempersilahkan bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, untuk melapor ke Polres Banjarnegara atau ke Polda Jawa Tengah.
"Kita buat posko pengaduan masyarakat untuk data antemortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga.
Dirkrimum (Polda Jateng) juga membuka posko, di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," jelas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.
Sebelumnya, kasus tersebut terungkap setelah satu di antara keluarga korban atas nama Paryanto asal Sukabumi, Jawa Barat, melapor ke Polres Banjarnegara.
Keluarganya melapor karena Paryanto sempat meninggalkan pesan melalui chatting sebelum dibunuh.
"Ini pintu masuk membongkar kasus Tohari.
Senin dia mengakui membunuh 5 orang yang TKP-nya sama di Desa Balun.
Ternyata saat itu ditemukan 9 jenazah," tambah Luthfi.
Atas perbuatannya tersebut, Mbah Slamet diancam hukuman mati.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan tersangka Mbah Slamet dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Setelah kami melakukan pemeriksaan terhadap tersangka maupun alat bukti yang kami dapatkan, kami kenakan pasal 340 KUHP yaitu pembunuhan berencana.