Dia diminta naik ke lantai atas.
"Diminta naik oleh seorang perempuan.
Saya tidak kenal, dia ngomong dengan nada tinggi dan merendahkan," jelas Rofik.
Rofiq menolak karena merasa tak punya kepentingan hingga harus menuruti perintah perempuan tersebut.
Dia hanya ingin mewawancarai dinas terkait, soal penyegelan diskotek.
Sesaat kemudian, Rofik mengaku didatangi beberapa orang berpakaian preman, yang turun dari lantai atas gedung diskotek itu.
Baca Juga: Update Kasus Korupsi PT Antam: KPK Tahan Dodi Martimbang Setelah Empat Tahun Dipecat
Dia dicecar dan dikerubungi.
Tapi Rofik tidak mau meladeni mereka.
Dia kemudian pergi ke sebuah warung yang tak jauh dari sana.
Tapi, tiba-tiba perempuan tadi bersama beberapa orang diduga preman mendatangi dan mengintimidasinya.
"Orang-orang yang tadi datang, ada lebih dari sepuluh orang, setelah sempat berargumentasi, lalu, belasan pria berbaju preman itu memukul saya," ujarnya.
Rofik mengaku mengalami pemukulan di bagian kepala sebelah telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk berkali kali.
Bahkan dirinya juga sempat dipukul dengan kursi.
Baca Juga: Jejak Kasus Wowon, Sang Pembunuh Berantai di Bekasi. Korban Dikubur, Dicor dan Disemen di Halaman Rumah
"Yang sakit itu di telinga," ungkapnya
Aksi pengeroyokan ini sempat didokumentasikan Fotografer Antara, Didik Suhartono yang juga ada di TKP.
Para pelaku kemudian juga berusaha mengintimidasi Didik.
"Mas Didik sempat dipukul helm," kata Rofik.
Beberapa saat kemudian, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali pun datang untuk melerai.