UPDATE Kasus Polisi Serang Rumah Sakit di Sumut,Mulai Dari Kronologi Hingga Penyebab, Pelaku Masuk Sel Khusus

15 November 2022, 11:56 WIB
Ilustrasi polisi. /PMJ NEWS/

KALBAR TERKINI - Update Kasus 7 Polisi Serang Rumah Sakit di Sumatera Utara, Mulai Dari Kronologi Hingga Penyebab, Pelaku Ditempatkan di Sel Khusus. 

Polisi masih terus mendalami kasus 7 anggota Ditsabhara Polda Sumut yang menyerang RS Bandung di Medan.

Mereka kedaparan mengeroyok serta menganiaya seorang perawat bernama Wanda dan satpam yang ada di rumah sakit.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan saat ini pemeriksaan masih terus berlangsung.

Baca Juga: Mobil Joe Biden Bisa Semprotkan Gas Air Mata, Intip Fitur Keamanan Limousine The Beast yang Digunakan di Bali

Kelima polisi yang berpangkat bintara tersebut saat kejadian diduga usai mengkonsumsi miras.

"Kita berupaya menyelesaikan permasalahannya sampai tuntas.

Bagi (oknum) yang bersalah tentunya secara organisasi diberikan tindakan sesuai dengan kesalahan," kata Hadi.

Berikut kronologi kejadian penyerangan:

Peristiwa berawal saat pelaku Bripda Tito dan 3 teman wanitanya, Ayu perawat RS Bandung, lalu DB, dan IT yang merupakan seorang mahasiswi, nongkrong di sebuah kafe, Sabtu 5 November 2022.

Mereka minum alkohol di hingga Minggu dini hari.

Setelah puas pesan miras, mereka memesan dua kamar di sebuah hotel karena IT dan Ayu mabuk, keduanya lalu di tempatkan di kamar yang sama.

Baca Juga: INI Dia Isi Video Wanita Berkebaya Merah, Identitas Pelaku dan Lokasi Pembuatan Video Mesum 16 Menit

Tujuannya agar tidak membuat onar, Bripda Tito lalu mengunci keduanya dari luar.

Merasa tidak senang, Ayu menelepon sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda.

Mereka lalu datang ke hotel tempat Ayu dan IT dikunci.

Saat hendak mengeluarkan IT dan Ayu, korban sempat cek-cok dengan Bripda Tito.

Lalu korban menyebut Bripda Tito sebagai seorang security.

Bripda Tito tidak senang dengan ucapan Wanda, dia lalu memanggil 6 teman satu angkatannya dan seorang warga sipil rekannya.

Mereka lalu menyerang Wanda yang berada di RS Bandung, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Baca Juga: Elon Musk Gunakan Batik Bomba B20 Summit Indonesia 2022,Begini Sejarah Batik Khas Sulawesi Tengah

Korban dihajar hingga babak belur.

Bahkan kepalanya dibanting ke dinding.

Setelah dipisah security dan pegawai rumah sakit, akhirnya para pelaku membubarkan diri.

Sedangkan korban langsung dirawat intensif di RS Bandung.

Namun tidak berhenti sampai disitu, para pelaku kembali datang mencari korban.

Mereka kemudian diadang pihak dokter dan perawat RS Bandung.

Baca Juga: ART Ferdy Sambo Diduga Berikan Kesaksian Palsu, Begini Respon Jaksa di Persidangan

Kemudian satu di antara pelaku tersebut mengaku sebagai polisi dengan cara membuka jaketnya.

Mereka lalu membubarkan diri setelah warga berdatangan.

Kini mereka masih menjalani proses pemeriksaan.

Terkait tindakan yang dilakukan anggotanya, Hadi meminta maaf.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu kepada ketidaknyamanan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota polri," ungkapnya.

Hadi menjelaskan, para anggota polisi yang terlibat itu hingga saat ini masih diperiksa.

Polda Sumut mengakui bahwa Bripda Tito kabur dari barak atau asrama tanpa izin.

Bahkan dia kabur untuk mabuk-mabukan.

Polda Sumut berjanji akan menindak tegas baik etik maupun pidana.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan tetap memproses hukum personelnya yang aniaya dan sekap Perawat RS Bandung Medan.

Panca menjelaskan pihaknya telah mendatangi keluarga Wanda, perawat RS Bandung yang dianiaya untuk meminta pendapat

Atas insiden ini sebanyak tujuh personel Polisi baru lulus berpangkat Bripda dijebloskan di sel khusus Bid Propam Polda Sumut.

 Mereka masih berstatus sebagai terperiksa, belum menjadi tersangka.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler