KALBAR TERKINI - Terjadi penemakan pada Senin 18 Juli yang lalu di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Korban merupakan istri prajurit TNI Kopda Muslimin.
Diduga Kopda Muslimin adalah dalang penembakan istrinya sendiri.
Sebelum ditemukan tewas, Kopda Muslimin sempat pengejaran tim gabungan TNI dan Polri.
Berikut fakta-fakta dibalik drama penembakan tersebut:
1. Meminta uang kepada mertua yang ternyata digunakan untuk membayar pembunuh bayaran.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng mengatakan, saat korban R dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani.
Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Fakta yang mengejutkan, ternyata uang yang diberikan kepada para penembak diduga berasal dari mertua Kopda Muslimin yang seharusnya dibayarkan untuk biaya rumah sakit istrinya.
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar dikutip dari Antara, Rabu 27 Juli 2022.
Kopda Muslimin memerintahkan pegawai di rumahnya untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua dengan alasan untuk pengobatan istri
Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.
"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
2. Tak kuat karena mendapat tekanan dan dikekang istri
Kopda Muslimin merasa tidak kuat saat menjalani bahtera rumah tangga bersama Rina Wulandari hingga akhirnya berniat menembak mati istri.
Hal tersebut terkuak saat tersangka penembakan istri anggota TNI, Agus Santoso alias Gondrong membeberkan keluhan Kopda Muslimin saat dihadirkan mensinkronkan keterangan kasus penembakan istri anggota TNI di Polrestabes Semarang, Rabu 27 Juli 2022 lalu.
Agus Santoso menuturkan saat itu Sugiyono alias babi mendatanginya di Magetan Jawa Timur.
Babi menyampaikan order Kopda Muslimin yang ingin mencelakakan istrinya.
"Saat itulah saya datang ke Semarang bersama babi dan beristirahat di tempat istri saya.
Waktu itu tiga minggu sebelum kejadian," ujarnya.
Kemudian Agus bertemu dengan Kopda Muslimin di kediamannya.
Menurutnya Kopda Muslimin menceritakan keadaan keluarganya.
Suami korban tersebut merasa tidak kuat tekanan dan pengekangan dari istri.
3. Miliki selingkuhan yang akhirnya menolak ajakan Kopda Muslimin untuk melarikan diri bersama
Hati Kopda Muslimin hancur karena ditolak pacarnya, R, untuk hidup bersama.
Penolakan disampaikan sang kekasih, R, usai terbongkar kasus penembakan istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari.
Kopda Muslimin ingin mengajak R untuk hidup bersama di Wonosobo, sesuai apa yang pernah disampaikan R kepadanya.
Tanpa diduga, keinginan tersebut langsung ditolak oleh sang pacar sehingga membuat Muslimin berang dan seketika meninggalkan R di Wonosobo sendirian.***