Adapula hanya berupa vaksin tetes pada lidah pasien.
Baca Juga: 5 Mobil Spesial Pakai Mesin Eksklusif, Mewah dan Kecepatan Tinggi
Kelemahan vaksin tetes ini adalah, sel kolera sebagai bahan dasar pembuatan vaksin, membutuhkan tempat penyimpanan bersuhu dingin agar tidak rusak.
Bila tidak, vaksin kemungkinan berbahaya karena terjadinya perubahan struktur sel dalam cairan tersebut.
Beras yang mengandung vaksin ini berbeda. Vaksin ini dirancang untuk menghasilkan bagian toksin kolera B yang tidak beracun.
Baca Juga: Facebook Shop Tempel WhatsApp untuk Belanja Online, Instagram Kembangkan Pencarian Visual
Bila orang mengkonsumsi nasi dari beras tersebut, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi terhadap kolera toksin (CTB), yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput anus.
Reaksi ini merangsang sistem kekebalan tubuh, untuk menghasilkan dua antibodi yang berbeda terhadap agen penyakit yang menyerang.
Cara mengkonsumsi nasi dengan vaksin ini lebih menguntungkan, bila dibandingkan dengan vaksin suntik.
Baca Juga: 8 Aplikasi Google Play Store Bisa Curi Data dan Uang Anda, Mengandung Joker Malware