KALBAR TERKINI – Pemerintah terus menggalakkan vasinasi Covid-19 di berbagai wilayah.
Program ini diyakini menjadi satu di antara langkah menghentikan lajunya virus Corona di tanah air yang jumlahnya terus mengalami peningkatan.
Namun kemudian, muncul pertanyaan tersebut adalah apakah setelah seseorang divaksinasi dengan vaksin tersebut akan memberikan hasil reaktif ketika diuji dengan rapid test atau positif ketika diuji dengan swab PCR?
Baca Juga: WHO Bentuk Tim Internasional Pemburu Sumber Covid
Baca Juga: Vaksinasi Tembus 10 Juta Orang, Ahli: Prioritaskan Lansia untuk Tekan Kematian
Untuk mengetahui jawaban pertanyaan ini, kita perlu terlebih dahulu memahami setidaknya dua hal dasar dilansir Kalbar-Terkini.com dari Farmasiugm.ac.id.
Yang pertama yakni material biologis dalam vaksin yang digunakan, dan yang kedua prinsip dasar pengujian Covid-19 dengan rapid test, swab PCR, atau metode lain.
Saat ini di dunia, vaksin untuk Covid-19 yang telah mendapatkan izin edar ada dua, yaitu vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech (Pfizer) yang disetujui diedarkan Saudi Arabia dan negara lainnya, serta vaksin Sinopharm yang disetujui untuk digunakan oleh Cina, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.
Sedangkan vaksin yang mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat berjumlah 8, termasuk vaksin Sinovac yang digunakan di negara kita.