Masih Belajar di Rumah, Ini Tips Orang Tua Buat Konten Edukatif untuk Anak

- 21 Februari 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi Anak Memainkan Gawai.
Ilustrasi Anak Memainkan Gawai. /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa/Mulyanto Elsa

JAKARTA, KALBAR TERKINI - Akibat Pandemi Covid-19, seluruh pelajar di berbagai tingkatan terpaksa menjalani pembelajaran di rumah masing-masing.

Belajar dengan sistem jarak jauh ini, mengharuskan orang tua kreatif dan aktif mengajari sang anak. Karena, guru hanya akan memberikan materi tugas, tanpa menjelaskan cara pengerjaannya.

Untuk Itu, Ceo HelloMotion, sekaligus kreator konten dan animator asal Indonesia, Wahyu Aditya membagikan sejumlah kiatnya untuk membuat konten edukatif untuk dimainkan dan dikerjakan bersama dengan anak-anak di rumah.

Baca Juga: Ayah Nissa Sabyan Bela Sang Anak, Komar: Saya Paling Paham Perilakunya

Baca Juga: Balas Raungan Jet Tempur China, Taiwan Arahkan Moncong Patriot ke Kepulauan Paratas

Menurut Wahyu, hal pertama yang harus diperhatikan orang tua adalah mau membuka diri dan belajar dunia si anak, yang notabene sudah sangat lekat dengan teknologi digital.

"Orang tua perlu banyak belajar dari anak, terlebih, semua informasi bisa kita temukan di internet," kata Wahyu dalam seminar daring, yang dirilis Kalbar-Terkini.com dari Antara, Minggu, 21 Februari 2021.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa dalam pembuatan konten, ada tiga fase; yaitu fans (penikmat), prosumer, dan profesional. Bagi Wahyu, penting bagi orang tua yang mau membuat konten edukatif anak secara serius, beranjak dari fase fans ke prosumer.

Prosumer sendiri didefinisikan sebagai individu yang mengkonsumsi dan menghasilkan nilai, baik untuk konsumsi sendiri atau konsumsi oleh orang lain, dan dapat menerima insentif implisit atau eksplisit dari organisasi yang terlibat dalam pertukaran.

Baca Juga: Empat Kalimantan Waspada Hujan Lebat, Kalbar Sementara Masih Aman

Istilah ini kemudian merujuk pada seseorang yang menggunakan produksi sebaya berbasis umum.

"Kita bisa mulai belajar dari fans ke prosumer. Untuk menuju sana, dibutuhkan passion, skill, teknologi, dan networking. Karya ini nantinya bisa dibuat ke bentuk film, animasi, buku, dan lain sebagainya," ujar pria yang juga akrab disapa Wadit itu.

Konten yang ingin dibuat pun bisa diambil dari informasi dan/atau pengalaman baru dan dibungkus melalui bentuk video, suara, permainan, hingga gambar.

Kiat lain bagi orang tua, adalah mencoba menjadi relevan dengan anak-anaknya, yang kini mungkin telah memasuki kalangan generasi Z. Sama seperti anak, orang tua, bagi Wahyu, harus terus belajar.

Baca Juga: Jaga Kesehatan dan Kebersama, Sekda Kalbar Galakkan Bersepeda Bersama

"Orang tua bisa meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Misalnya dengan bermain game yang disukai bersama anak, bonding dengan anak lewat hobi seperti menyanyi, dan lainnya," jelas Wahyu.

"Kita sebagai orang tua, terus belajar menjadi orang tua. Sebagaimana pesan Menteri (Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim), kita harus banyak tanya, banyak coba, dan banyak berkarya," pungkasnya. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x