Twitter dan Google Bersorak, Donald Trump Gagal Balas Dendam

- 9 Mei 2022, 21:56 WIB
Trump vs Twitter
Trump vs Twitter /Istimewa/Journal The Geek

Awalnya Trump menggugat Twitter, dan juga Facebook, YouTube, dan Google pada Juli 2021 karena dianggap menyensornya secara ilegal.

Semua platform tersebut menangguhkan akun Trump setelah pemberontakan pada 6 Januari 2021, di mana para pengikutnya dengan keras menyerbu gedung Capitol dalam upaya untuk memblokir Kongres AS dari mengesahkan kemenangan Biden.

Baca Juga: Kongres AS Kejar Kesaksian Ivanka Trump: Perkuat Tuduhan Kerusuhan Capitol Didalangi Donald Trump

Perusahaan-perusahaan teknologi itu mencekal akun Trump karena khawatir akan memicu kekerasan lebih lanjut.

Keputusan itu muncul ketika Elon Musk, orang terkaya di dunia, sedang dalam proses membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS.

Kesepakatan itu telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah Musk, seorang absolutis kebebasan berbicara yang menggambarkan dirinya sendiri, akan mengembalikan mantan presiden itu.

Trump, yang terus mengulangi kebohongan tentang kekalahannya pada pemilu 2020 dalam pidatonya, telah memulai jejaring sosialnya sendiri, Truth Social.

Selain itu, Trump menyatakan pada minggu lalu bahwa dia tidak akan bergabung kembali dengan Twitter sekalipun jika diberi kesempatan.

Gugatan itu telah berusaha untuk memulihkan akun Trump, yang memiliki sekitar 89 juta pengikut, dan lima orang lainnya yang mengklaim bahwa mereka juga disensor oleh Twitter.

Kelompok tersebut telah meminta ganti rugi yang tidak ditentukan dan status class action atas nama orang lain yang dihapus dari platform.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah