KALBAR TERKINI - Vaksin AstraZeneca didepak dari daftar vaksin resmi yang digunakan di Belanda. Sebagaimana vaksin produksinya sendiri, Janssen, Kementrian Kesehatan Belanda memastikan bahwa BioNTech Pfizer dan Moderna aman dari risiko pembekuan darah yang langka dan rendahnya trombosit.
Vaksin-vaksin ini akan digunakan bagi warga berusia di bawah 50 tahun yang dimulai pada Mei 2021. Penggunaan vaksin-vaksin ini sudah dipastikan walaupun pada Selasa, 20 April 2021, European Medicines Agency (EMA) menyatakan, setiap vaksin tetap berisiko menimbulkan efek samping terjadinya pembekuan darah langka dan tingkat trombosit yang rendah.
Kendati begitu, menurut pihak EMA, keuntungan menggunakan vaksin melebihi kerugiannya, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Dutch News, Rabu, 21 April 2021.
Baca Juga: Korsel Bayar Utang, Iran: Alhamdullilah, 'Ana' Beli Vaksin
EMA adalah lembaga Uni Eropa (UE) yang bertanggung jawab atas evaluasi dan pengawasan produk obat. Sebelum 2004, EMA dikenal sebagai Badan Eropa untuk Evaluasi Produk Obat atau Badan Evaluasi Obat Eropa ( EMEA).
EMA didirikan pada 1995, dengan pendanaan dari Uni Eropa (UE) dan industri farmasi serta subsidi tidak langsung dari negara-negara anggota. Keberadaannya untuk menyelaraskan (tetapi tidak menggantikan) pekerjaan badan pengawas obat nasional di setiap negara Uni Eropa.
Lembaga ini didirikan setelah lebih dari tujuh tahun negosiasi di antara pemerintah UE dan menggantikan Komite untuk Produk Obat Kepemilikan dan Komite Produk Obat Hewan, meskipun keduanya terlahir kembali sebagai komite penasehat ilmiah inti.
Badan tersebut berlokasi di London sebelum pemungutan suara Inggris untuk penarikan diri dari Uni Eropa , pindah ke Amsterdam pada Maret 2019
Baca Juga: Kalbar Berlakukan Jam Malam, Sutarmidji Minta Warkop Tutup Pukul 21.00 WIB